Pengembangan Sektor Pertanian Jadi Tantangan Kabupaten Sergai

:


Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI, Minggu, 25 Maret 2018 | 09:37 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 741


Serdang Bedagai, InfoPublik – Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian kedepan adalah adanya alih fungsi lahan sawah, terbatasnya sarana prasarana, infrastruktur dan penerapan teknologi pertanian.

Demikian disampaikan Bupati Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Soekirman pada acara rapat koordinasi daerah (rakorda) Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sergai di Sei Rampah, Jum’at (23/3).

Kondisi perekonomian global dengan semakin terbukanya pasar ASEAN melalui Masyarakat Ejonomi Asean (MEA), dikatakan Bupati bukan menjadikan kendala, namun harus mampu dimanfaatkan sebagai peluang untuk maju dan berkembang.

"Sehingga kita harus lebih berperan aktif, salah satunya dalam pembangunan pertanian dan pengembangan potensi daerah," tegasnya.

Pada tahun 2014 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2017 Indonesia swasembada beras, jagung, kedelai, gula dan daging.

"Untuk itu hendaknya kita dukung dan pertahankan pencapaian swasembada pangan tersebut dengan memberhasilkan program upaya khusus (Upsus) padi, jagung, kedelai (PAJALE) di Kabupaten ini," katanya.

Upaya yang dilakukan untuk produksi PAJALE dalam rangka mempertahankan swasembada dan peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani, lanjut Bupati, menjadi tugas bersama dan penyuluh sebagai garda terdepan kemajuan pertanian di Indonesia khususnya Sumut.

Penyuluh memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian, sebagai ujung tombak dari kebijakan pemerintah dalam mempertahankan dan meningkatkan swasembada beras, jagung, kedelai, gula dan daging. Tugas yang diemban penyuluh dalam penyampaian teknologi terbaru tentang budidaya pertanian mengharuskan penyuluh terus belajar dan meng-upgrade pengetahuannya sehingga dapat mencerdaskan pola fikir, sikap, pengetahuan dan keterampilan petani dalam meningkatkan taraf hidupnya.

Kabupaten Sergai saat ini memiliki 28 orang penyuluh ASN, 20 orang penyuluh CPNS, 88 orang penyuluh Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP) dan 37 orang penyuluh swadaya masih belum mencukupi untuk wilayah kerjanya.

“Oleh karenanya saya sebagai Bupati Sergai sekaligus ketua DPW Perhiptani Sumut, akan terus memperjuangkan dan menyampaikan kepada pemerintah pusat agar para penyuluh THL-TBPP dapat diangkat menjadi ASN," katanya.

Mengakhiri sambutannya Soekirman mengucapkan selamat kepada penyuluh THL-TBPP se-Sumut yang akan melaksanakan Rakorda ke-II di Sergai agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang membangun pertanian di Provinsi Sumut, pungkasnya. 

Hadir dalam Rakorda tersebut anggota DPRD Sergai, mewakili Kadis Ketahanan dan Holtikultura Provsu, Kadis Ketahanan Pangan Sergai, Sekjen FK THL-TBPP nasional Achmad Baihaqi dan para peserta penyuluh pertanian dari 20 kabupaten se-Sumut (MC.Serdang Bedagai/vivi/TR)