Sektor Mamin Siap Terapkan Industri 4.0

:


Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 21 Maret 2018 | 18:53 WIB - Redaktur: Juli - 175


Jakarta, InfoPublik - Industri makanan dan minuman (mamin) ditetapkan sebagai salah satu sektor manufaktur nasional yang telah siap menjadi percontohan terhadap penerapan teknologi Industry 4.0 di Tanah Air.

Kinerja positif yang terus ditunjukkan oleh industri mamin nasional telah membuka peluang untuk semakin berdaya saing dalam berkompetisi di pasar global.

“Potensi industri mamin di Indonesia bisa menjadi champion, karena supply dan user-nya banyak. Untuk itu, kuncinya di industri mamin adalah food innovation and security,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (21/3).

Data Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk mamin nasional pada 2017 mengalami peningkatan di tengah persaingan global, dengan capaian sebesar USD11,5 miliar, naik dibanding 2016 yang berada di angka USD10,43 miliar.

Sementara itu, laju pertumbuhan industri mamin pada 2017 mencapai 9,23 persen, jauh di atas pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,07 persen. Peran industri mamin terhadap PDB sebesar 6,14 persen dan terhadap PDB industri nonmigas pun mencapai 34,3 persen, memberikan kontribusi tertinggi dibandingkan sektor lainnya pada 2017.

Untuk investasi, PMDN di industri mamin mencapai Rp38,5 triliun, sedangkan PMA USD1,97 miliar. Sektor industri mamin juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, yakni lebih dari 3,3 juta orang. 

Disebutkan Airlangga, pihaknya tengah memfokuskan lima sektor industri nasional yang bakal menjadi unggulan untuk memperkuat fundamental struktur manufaktur Tanah Air dalam mengimplementasikan sistem revolusi industri keempat.

“Ada lima sektor yang kami siapkan, yaitu indutri mamin, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia,” sebutnya.

Dijelaskannya, sektor-setor tersebut akan didorong untuk menguasai teknologi yang menjadi ciri khas era Industry 4.0, antara lain artificial intelligence, internet of things, big data, robotics dan 3D printing.

“Dengan mereka menerapkan teknologi terkini, industri mamin atau sektor lainnya, mampu menjadi pengungkit dalam memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional, termasuk menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.

Revolusi industri keempat menjadi lompatan besar bagi sektor industri nasional, di mana teknologi informasi dan komunikasi akan dimanfaatkan sepenuhnya.

“Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk lebih baik,” jelasnya.