KB Metode Jangka Panjang, Tunjang TMKK Di HSU

:


Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Rabu, 21 Maret 2018 | 08:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 345


Amuntai, InfoPublik -  Pelayanan keluarga berencana (KB) metode kontrasepsi jangka panjang di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam rangka TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) Tingkat Nasional, kini tengah dilaksanakan di berbagai daerah yang telah ditentukan.

Setelah sebelumnya diberikan pelayanan serupa di Desa Sungai Binuang Kecamatan Haur Gading, kali ini pelayanan dilaksanakan di Desa Nelayan Kecamatan Sungai Tabukan, Senin (19/3).

Kegiatan ini dilakukan guna menunjang kegiatan TMKK, yaitu kegiatan yang telah dicanangkan oleh Presiden melalui Kementerian Kesehatan RI, dan selanjutnya melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diperintahkan untuk mengadakan kegiatan Manunggal KB Kesehatan bekerjasama dengan TNI.

Dalam hal ini, TNI mengkoordinir kegiatan bersama 12 Kementerian, di antaranya BKKBN dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan, serta Kementerian lainnya.

Perwakilan Kodim 1001 Amuntai, Suroto H. S mengatakan, kegiatan pelayanan KB yang dilakukan berupa implant, IUD, suntik, dan pil, yang dilakukan di ruang pelayanan oleh tenaga kesehatan dan penanggung jawab fasilitas kesehatan KB.

"Hari ini terdapat 12 akseptor KB. Sementara target akseptor KB se-Kabupaten HSU pada kegiatan ini adalah 300 akseptor", ungkap Suroto.

Guna memenuhi target tersebut, akan dilakukan pelayanan secara bergantian di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara secara gratis.

Dalam kesempatan ini, penanggung jawab kesehatan KB Hj. Rositah menjelaskan seputar kontrasepsi jangka panjang, salah satunya metode implant.

"Pemasangan KB implant dilakukan di lengan tangan akseptor KB. Metode ini membutuhkan waktu 3-5 menit untuk proses pemasangannya, dengan masa penyembuhan paling lama 3 hari. Ibu-ibu yang memilih KB jenis implant sebelumnya telah kami jelaskan bahwa KB jenis ini dapat digunakan selama 3 tahun, jadi selama itu diharapkan tidak meminta untuk melepas implant dengan alasan untuk memiliki anak, kecuali karena adanya keluhan atau masalah kesehatan", papar Rositah.

Salah seorang warga yang berpartisipasi dalam program ini, Aida, mengaku sangat merasakan kelebihan dari KB metode jangka panjang seperti implant dibandingkan metode jangka pendek seperti suntik dan pil.

"Saya lebih memilih KB jenis implant, karena lebih mudah dan bisa digunakan untuk jangka panjang. Sebelumnya saya pakai KB jenis suntik, lalu pil, namun kadang lupa minum pilnya. Akhirnya kini saya menggunakan KB jenis implant dengan persetujuan suami. Ternyata rasanya tidak terlalu sakit, apalagi jika dibandingkan dengan berbagai kelebihan yang didapatkan", terangnya. (MC.HSU/Eyv)