Randublatung Gagas Lokasi Jajanan Tradisional

:


Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 15 Maret 2018 | 07:57 WIB - Redaktur: Tobari - 854


Blora, InfoPublik - Pemerintah Kelurahan Randublatung menggagas lokasi makanan tradisional untuk meningkatkan geliat ekonomi para penjual kuliner di wilayah setempat. Lokasinya direncanakan di sepanjang jalan depan kantor kelurahan.

“Gagasan itu sudah kami sampaikan kepada Wakil Bupati Blora. Kami didukung untuk melanjutkannya. Sudah pula kami usulkan melalui musrenbang,” kata Ivan Nugroho Jati, salah seorang Pegawai Kelurahan Randublatung, di Rabdublatung, Kamis (14/3).

Lebih lanjut dikatakan, untuk menunjang geliat para bakul makanan tradisional antara lain perlu didukung pembangunan trotoar di sepanjang lokasi.

“Perlu dibangun trotoar untuk para penjual makanan tradisional. Bila perlu dibangun gazebo kecil. Tidak perlu permanen. Kami kira akan menjadi ikon sendiri bagi Kelurahan dan Kecamatan Randublatung. Apalagi letaknya strategis dan saling berdekatan, bisa juga untuk wilayah alternatif Car Free Day,” jelasnya.

Makanan tradisional yang dimaksud, kata dia, antara lain penjual makanan berbahan jagung (grontol, marning dan berondong) dan maknan berbahan dasar ketan atau tepung beras (nagasari, pukis).

Kami sudah survei ada lebih kurang 20 penjual makanan tradisional. Jika itu difasilitasi tempat dan berkumpul menjadi satu. Tentu mereka tidak susah mencari tempat mangkal atau berkeliling dan menarik penjual lainnya untuk bergabung. 

"Saya optimistis bahwa  masyarakat akan datang membeli. Dan kami yakin akan menjadi ikon menarik di Randublatung, apalgi di sekitar lokasi ada perkantoran dan sekolah,” ujarnya.

Kepala Kelurahan Randublatung Danik  Yuliarsi mengemukakan, jika itu bisa menjadi ikon dan meningkatkan perekonomian warga masyarakat, akan mendorong dan mohon kepada Pemkab Blora melalui OPD terkait untuk memberi solusi terbaik.  

“Kami sangat berharap. Dan mendorong gagasan itu. Selama itu bisa meningkatkan kesejahtaraan rakyat serta upaya membudayakan dan melestarikan makanan tradisional,” ujar Danik Yuliarsi, Kalur Randublatung. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).