LIPI Dukung Peneliti Perempuan dalam Transformasi Iptek

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 8 Maret 2018 | 18:58 WIB - Redaktur: Juli - 348


Jakarta, InfoPublik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mendorong para perempuan menjadi agen perubahan bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta riset di Indonesia. Saat ini terdapat 779 peneliti perempuan yang tersebar di 50 satuan kerja LIPI di seluruh Indonesia.

“Pada dasarnya, LIPI mendukung para perempuan peneliti agar memiliki kinerja optimal dengan dukungan dari sistem dan manajemen LIPI. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi agar mereka dapat diakui dalam jejaring komunitas ilmiah internasional dan menjadi agen perubahan dunia,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Enny Sudarmonowati kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/3).

Bertepatan dengan Peringatan Hari Perempuan Internasional, LIPI pun mengadakan diskusi dengan tema ‘Perempuan dalam transformasi Iptek’. Pembicara diskusi, Yuliati Herbani mengatakan, peran perempuan peneliti saat ini sudah baik dibandingkan dengan sebelumnya.

“Apresiasi pemerintah dan masyarakat Indonesia maupun dunia bagi perempuan peneliti semakin lama semakin meningkat, khususnya ketersediaan porsi-porsi khusus dalam hal pendanaan riset dan beasiswa,” katanya.

Menurutnya, hal tersebut cukup memotivasi bagi perempuan peneliti yang sudah ada untuk terus berkarya mengimbangi dominasi kaum pria. Selain itu juga, mendorong kaum perempuan pada umumnya untuk bercita-cita menjadi peneliti.

Apresiasi terhadap peneliti perempuan dirasakan pula berdampak pada perubahan iklim kerja peneliti, dimana peneliti perempuan diberi ruang dan kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi pemimpin dalam suatu kegiatan riset.

Ditambahkannya, porsi dan apresiasi luas dari berbagai kalangan inilah yang kiranya memungkinkan jenjang karir peneliti tidak lagi menjadi momok bagi perempuan. Sebagai contoh, saat ini di Pusat Penelitian Fisika sudah ada tiga orang perempuan peneliti dari delapan orang peneliti yang telah mencapai jenjang Peneliti Utama.

“Ini merupakan satu indikator bahwa perempuan peneliti juga dapat mencapai jenjang karir tertinggi dengan bersaing secara profesional dengan kaum pria dalam memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia,” pungkasnya.