Cegah Karhutla, Forkompinda Bengkalis Teken Komitmen Bersama

:


Oleh Prov. Riau, Rabu, 7 Maret 2018 | 09:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 236


Bengkalis, InfoPublik - Demi terwujudnya Kabupaten Bengkalis bebas asap, Bupati Amril Mukminin lakukan penandatanganan bersama pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Selasa, (6/3).

Penandatanganan komitmen bersama yang digelar di lantai IV Kantor Bupati Bengkalis itu, diawali perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten  Bengkalis.

Dilanjutkan Kepala Kejari Bengkalis Heru Winoto, Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Rizal Faizal Helmi, perwakilan Polres Bengkalis, disusul Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir dan terakhir Bupati Amril.

Adapun isi komitmen bersama itu, bahwa Bupati Bengkalis beserta unsur Forkompimda,Badan/Dinas/Instansi/Lembaga, maupun pimpinan/perwakilan perusahaan se-Kabupaten Bengkalis menyatakan berkomitmen untuk melaksanakan upaya maksimal mencegah, menanggulangi karhutla demi terwujudnya Bengkalis bebas asap.

Poin selanjutnya, guna pencegahan dan penanggulangan karhutla dimaksud, maka seluruh stakeholder harus menggerakkan seluruh potensi yang ada seperti sumber daya manusia, sarana dan pasarana.

Terakhir, seluruh pemangku kepentingan harus bersinergi dalam upaya pencegahan dini, pengawasan, pemantauan serta pemadaman karhutla, sebagaimana Surat Keputusan Bupati Bengkalis Nomor: 162/KPTS/II/2018 tanggal 15 Februari 2018 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Asap akibat Karhutla.

Dijelaskan Bupati Amril, penandatanganan yang digelar merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla, dan bentuk langkah awal antisipasi serta kesiapsiagaan dalam menghadapi kemarau tahun ini.

"Kami berharap semua komponen siap siaga dan tanggap terjadinya Karhutla. Menghadapi kemarau harus ada kerja ekstra dari masyarakat, perusahaan, pemerintah TNI/Polri, dan semua harus bersatu padu, agar kabut asap tidak terjadi lagi. 

Mari jadikan daerah ini bebas asap tahun 2018, khusus perusahaan apabila terjadi Karhutla segera mengambil langkah sigap segera koordinasikan untuk mengambil langkah penanggulangan," ujarnya.
188,7 Hektar 

Terhitung awal tahun 2018, Karhutla di Kabupaten Bengkalis terjadi 32 kasus dengan luas area terbakar mencapai 188.7 hektar.

Dari 11 kecamatan, Rupat menjadi kecamatan dengan luas lahan terbakar paling luas yaitu 78 hektar (Ha) (7 kasus), disusul Talang Muandau, lahan terbakar 32 Ha (6 kasus). Kemudian, Bandar Laksamana lahan terbakar mencapai 25.7 Ha (1 kasus) dan kecamatan Bengkalis 25.5 Ha lahan terbakar dari 2 kasus.

Sedangkan Siak Kecil lahan terbakar 12 Ha (3 kasus), Kecamatan Mandau sebanyak 8 Ha lahan terbakar (7 kasus). Selanjutnya Bukit Batu, 3 Ha terbakar (1 kasus). Bantan hanya 2 Ha terbakar (3 kasus) dan Pinggir 1.5 Ha (1 kasus) saja.

Khusus, Bathin Solapan, menjadi satu-satunya kecamatan yang tidak terjadi Karhutla selama periode Januari sampai dengan Maret 2018.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, H Ja'afar Arief dalam laporannya menyampaikan, kasus kebakaran dan luas area yang terbakar akibat Karhutla terjadi peningkatan yang sangat signifikan. 

Sampai Maret saja terjadi 32 kasus dan 188.7 hektar lahan terbakar, sedangkan tahun 2017 hanya 9 kasus dan luas areal terbakar 48 hektar saja.

Begitu juga dengan titik api (hotspot) yang terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), selama 3 bulan saja ditemukan 20 titik api. Sedangkan tahun 2017 hanya 26.

"Kondisi ini tidak terlepas dari prediksi BMKG bahwa Bengkalis akan mengalami 2 kali musim kemarau, pertama terjadi pada pertengahan Januari hingga awal Maret, dan kedua diperkirakan Mei hingga akhir Agustus 2018," ujarnya.

Menyikapi kondisi ini, Pemkab Bengkalis telah menetapkan siaga darurat Karhutla, sejak 15 Februari sampai 31 Juli 2018 mendatang, status tersebut bisa diperpanjang atau dipersingkat. 

"Upaya pemadaman Karhutla, semua komponen dikerahkan, Damkar, TNI/Polri, perusahaan. Saat ini titik api nihil, namun akan tetap siaga dan akan membentuk posko-posko penanggulangan Karhutla," tutup Ja'afar. (MCR/man/eyv)