Pembangunan Bandara Maratua di Kepulauan Derawan Telah Rampung

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 6 Maret 2018 | 19:51 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merampungkan pembangunan Bandara Maratua, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bandara ini juga sudah melayani operasional beberapa maskapai sejak akhir 2017 lalu.

Selain melayani transportasi masyarakat sekitar, maskapai penerbangan yang beroperasi juga mengangkut wisatawan domestik dan mancanegara untuk berwisata di Kepulauan Derawan yang memang mempunyai spot wisata bertaraf internasional.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso, Selasa (6/3) mengungkapkan, Bandara Maratua memiliki dua nilai strategis. Pertama, sebagai bandara di pulau terdepan Indonesia sehingga bisa menjadi penanda kehadiran negara Indonesia di wilayah tersebut. Kedua, sebagai pintu gerbang pariwisata yang memang layak dikembangkan dan menjadi potensi wisata unggulan di Indonesia.

"Oleh karena itu mengingat mayoritas wisatawan datang melalui pintu udara maka Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bekerja sekuat tenaga untuk merealisasikan bandara-bandara yang menjadi aksesibilitas Wisata dan pintu gerbang perekonomian Indonesia," kata Agus.

Menurut Agus Santoso, dengan dua nilai strategi tersebut, Bandara Maratua mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Untuk itu Ditjen Perhubungan Udara bekerja sama dengan Pemda Berau dan Pemprov Kalimantan Timur akan melakukan upaya upaya agar banyak maskapai penerbangan baik dari dalam maupun luar negeri yang membuka penerbangan di bandara ini.

Agus Santoso berharap Bandara Maratua bisa segera diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 2018 ini. Dengan demikian pengembangan sisi komersial bandara akan bisa lebih cepat dilakukan dan keberadaan bandara bisa semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Terkait dengan potensi wisata di Kepulauan Derawan Kabupaten Berau ini, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menyatakan bahwa di daerahnya terdapat sekitar 44 diving spot yang tersebar di 52 pulau. Selama ini, area diving tersebut banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. 

"Banyak wisatawan dari Asia Tenggara dan Eropa yang berkunjung ke mari untuk menyelam dan melihat keindahan alam bawah laut Maratua. Biasanya mereka menggunakan kapal laut. Baru beberapa bulan ini setelah bandara beroperasi mereka menggunakan pesawat carter," ujarnya.

Tantomo berharap dengan diresmikannya Bandara Maratua akan semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daerahnya. 

Beroperasinya Bandara Maratua diakuinya turut memberi kontribusi dalam kenaikan wisatawan di 2017 lalu yang meningkat 24 persen. Tidak hanya berwisata, Tantomo juga berharap investor luar negeri berinvestasi di Kepulauan Derawan. Saat ini sudah ada beberapa resort yang dikelola oleh investor asing seperti dari Malaysia dan Jerman.

Bandara Maratua saat ini mempunyai landas pacu berukuran 1600m x 30m, taxiway dengan ukuran 75m x 18m dan apron 70m X 100m  sehingga mampu melayani operasional pesawat jenis ATR 72 secara maksimal. Selain itu juga sudah tersedia gedung terminal seluas 600m2 yang dilengkapi gerbang X-ray, lahan parkir kendaraan dan jalan akses dari dan ke bandara.

Pembangunan Bandara Maratua diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2008. Selanjutnya pembangunan dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan selesai pada 2017.

Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Susi Air yang menggunakan pesawat Grand Caravan dan Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.