Lima Pintu Air Harus Dibuka Atasi Banjir Bengawan Solo

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 1 Maret 2018 | 18:17 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 163


Surabaya, InfoPublik - Terkait permasalahan banjir di Bojonegoro, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memberikan solusi salah satunya dengan membuat lima pintu air di Plangwot Sedayu Lawas yang dibuka untuk kemudian dibuang ke laut. Dengan begitu, Plang Wot Sedayu Lawas bisa mengalirkan air 1000 meter kubik per detik ke laut.

Solusi tersebut  seperti yang dilakukan pada kasus Dam di Mlirip Mojokerto, yakni agar Mojokerto dan Surabaya tidak terjadi banjir maka air  Sungai Brantas  dibuang ke Sungai Porong melalui Dam Mlirip, sehingga kedua daerah ini tidak banjir.

“Pintu airnya harus dijaga terus karena bendungannya hanya satu di Gajah Mungkur. Beda dengan Brantas yang memiliki tujuh bendungan,” terang Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menjawab pertanyaan wartawan usai pelantikan Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jatim Periode 2018-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/3) pagi.

Seperti sudah diberitakan, banhnir telah melanda Kabupaten Bojonegoro. Setidaknya lebih dari 2000 Rumah warga di 11 kecamatan yang ada di Bojonegoro menjadi korban banjir luapan air Sungai Bengawan Solo. Selain rumah, lebih dari 1.000 hektar sawah juga menjadi korban banjir.

Kantor BPBD Bojonegoro mencatat selain 2 ribu lebih rumah yang berada di sekitaran bantaran sungai, fasilitas umum baik itu balai desa, Sekolah SD/ MI, musala dan masjid juga ikut tergenang. Setidaknya ada 71 Desa di 11 kecamatan yang terdampak banjir diantaranya Kecamatan Padangan, Kalitidu, Malo, Bojonegoro Kota, Dander, Purwosari, Kapas, Balen, Kanor, Boureno dan Trucuk. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-sti/Noor)