Toleransi Agama, Pawai Tatung Singkawang Istirahat pada Sholat Jumat

:


Oleh MC Kota Singkawang, Kamis, 1 Maret 2018 | 16:32 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Singkawang, InfoPublik – Sebagai wujud toleransi umat beragama di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat, pelaksanaan Pawai Tatung (atraksi kekebalan tubuh) Cap Go Meh pada Jumat (2/3) akan diistirahatkan pada waktu pelaksanaan sholat Jumat.

Kapolres Singkawang melaui Kabag Ops Polres Singkawang Kompol Florentus Situngkir mengatakan setelah umat muslim menjalankan sholat Jumat maka pawai tatung Cap Go Meh kembali dilanjutkan. 

“Hal ini agar agenda Cap Go Meh dapat berjalan dengan tertib dan lancar, serta tetap menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beraga,” ujar Kompol Florentus pada forum tatap muka, Selasa (27/2).

Tatap muka dilakukan antara Dinas Perhubungan,  Pol PP, Forkopimda Kota Singkawang, tokoh agama,  tokoh masyarakat,  Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah,  Nahdatul Ulama serta pengurus Masjid Raya, Masjid Agung dan Masjid Al Iklas Jalan Diponegoro Kota Singkawang.

Tatap muka digelar untuk menyamakan persepi terkait teknis waktu pelaksanaan pawai Tatung Cap Go Meh yang bertepatan dengan pelaksaan sholat Jumat bagi Muslim.

"Jadi dalam pertemuan itu untuk menyamakan persepi. Start mulai pukul 7.00 wib hingga istirahat saat sudah dimulainya sholat Jumat hingga selesai," ungkapnya. 

Ketua MUI Kota Singkawang H Muchlis mengatakan pihaknya mengapresiasi pertemuan yang inisisasi Polres itu. "Dan kita semua mengharapkan kegiatan Cap Go Meh berjalan lancar dan aman,"

Sementara itu, Agus Wijaya dari Sanggar Garantung Putra Gunung Poteng akan ikut pawai tatung. Dimana pihaknya akan menerjunkan sekitar Tatung pakai tandu sebanyak 11 tandu, tatung pejalan kaki 20 orang,  serta miniatur pantak."Jadi sekitar 50 orang yang akan terlibat, "jelasnya

Terkait perayaan Cap Go Meh yang bertepatan dengan sholat Jumat, ia menyampaikan tidak ada masalah. "Tidak masalah yang penting aman dan lancar. Saat Jumaatan maka kami istirahat. Jadi tidak masalah," ujarnya.  Apalagi, kata dia, memang selaku peserta pun butuh istirahat juga, sekaligus ini menandakan selaku warga Singkawang harus menjaga toleransi antar umat beragama. (MC. Singkawang/Vhutra/Vira)