Pemangku Adat, Jabatan Amanah Harus Dipertanggungjawabkan

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 26 Februari 2018 | 10:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 869


Sijunjung, InfoPublik - Wakil Bupati Sijunjung, H. Arrival Boy, Minggu (25/2) mendapat kehormatan memasangkan tanda kehormatan berupa saluak (pakaian adat Minang.red) dan keris kepada 23 ninik mamak sebagai Pemangku Adat di Nagari Limo Koto, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.

Prosesi acara malewakan sako batagak gala (upacara adat mengangkat pemimpin.red) di Nagari Limo, Aur Gading, Koto Kecamatan Koto Koto VII itu berjalan sukses dan lancar. Acara tersebut juga dihadiri Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, Ketua LKAAM Sumatera Barat, Ketua LKAAM Sijunjung, Forkopimda, Forkopimcam dan tokoh masyarakat juga hadir dalam batagak gala sako itu.

Para pemangku adat yang dilewakan itu terdiri atas gelar Datuk Simarajo, Datuk Sampanlu, Datuk Paduko Sinaro, Datuk Malin Marajo, Datuk Tonggak Tanagan, Datuk Gunung Ameh, Datuk Sabatang, Datuk Gadang Majolelo, Datuk Gindo Rajo Hitam, Datuk Sampono Sati, Datuk Manggung, Datuk Rajo Muhamad, dan Datuk Miri Alam.

Wabup Boy dalam acara batagak gala itu menyebutkan, jabatan ninik mamak yang sakral di dalam kaum adat harus mampu dibawa, dipakai dan amanahkan kepada mereka.

"Gelar yang turun menurun dari ninik ke mamak sampai ke kemanakannya (keponakan.red) menjadi budaya yang terus ada dari zaman nenk moyang dahulu. Jabatan pemangku adat harus dapat dipertanggungjawabkan kepada keluarga, kepada masyarakat dan kepada negara," kata Arrival Boy.

"Ninik mamak dan pemangku adat merupakan rangkaian amanah yang harus betul-betul terlaksana dengan baik. Sesuai dengan sikap yang diajarkan oleh Rasulullah yaitu siddiq, amanah, tabliq dan fathonah," jelas Arrival Boy. (Eko Kurniawan, S.Kom/Diskominfo/Eyv)