Pertahankan Jagung Lokal Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 22 Februari 2018 | 17:57 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 280


Sumenep, InfoPublik -  Meskipun jagung hibrida menjadi prioritas hasil produksi jagung di Kabupaten Sumenep, namun jagung lokal tidak akan ditinggalkan sebagai kearifan lokal daerah. Ini  dikarenakan jagung tetap menjadi makanan pokok masyarakat Madura, khususnya Kabupaten Sumenep.

Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, Kamis (22/02) mengungkapkan, di Sumenep tetap mempertahankan kearifan jagung lokal, meskipun jagung hibrida menjadi prioritas tanam jagung tahun ini.

“Sumenep tetap akan mempertahankan kearifan jagung lokal meskipun jagung hibrida menjadi prioritas tanam jagung tahun ini, yakni dengan persentase 40 jagung lokal, dan 60 persen jagung hibrida,” jelasnya kepada wartawan.

Meskipun tetap mempertahankan jagung lokal, namun Dispertahortbun Sumenep juga tetap mencari lokasi dan calon petani yang berminat menanam jagung hibrida tanpa paksaan. Apalagi Dinasnya sudah melakukan kemitraan jagung hibrida dengan 4 stakeholder, yaitu perusahaan benih, pupuk, perbankan dan offteker.

Karena itu, untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Sumenep, maka pada musim tanam tahun 2018 ini akan menargetkan produksi jagung 6 ton per-hektar dari hasil sebelumnya yang menghasilkan 23.000 hektar.

“Dengan meningkatnya produksi jagung di Sumenep, tentunya juga akan meningkatkan ekonomi petani dan tanpa meninggalkan kearifan jagung lokal Sumenep,” pungkasnya.(Ren/Esha/Fer/Noor)