Inflasi Kota Pematangsiantar Terjaga Pada Level Rendah

:


Oleh MC Kota Pematangsiantar, Kamis, 22 Februari 2018 | 01:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 453


Pematangsiantar, InfoPublik - Dalam rangka evaluasi capaian dan kinerja pengendalian inflasi sepanjang bulan Januari 2018 yang lalu, serta terus berkoordinasi untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga pada bulan Februari 2018, Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Pematangsiantar melaksanakan rapat koordinasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jalam H Adam malik, Rabu (21/2). 

Pada kesempatan tersebut, BPS Kota Pematangsiantar maupun KPW Bank Indonesia menyampaikan kondisi inflasi sepanjang bulan Januari 2018 serta faktor risiko yang perlu diwaspadai ke depan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat sebagai anggota TPID juga menyampaikan, program kerja yang dapat disinergikan dengan upaya pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar.

KPW Bank Indonesia Pematangsiantar, Elly Tjan melalui siaran persnya menjelaskan, beberapa peristiwa yang dipantau pada Februari 2018 antara lain upaya stabilisasi harga beras paska lonjakan harga yang terjadi pada bulan Januari 2018, pengelolaan persediaan pangan dalam rangka menghadapi hari raya imlek, serta pemantauan dampak erupi Gunung Sinabung terhadap pertanian dan kelancaran distribusi pangan. 

Dalam paparan inflasi disampaikan bahwa inflasi bulanan pada periode Januari 2018 disebabkan kenaikan harga kelompok volatile food, yang inflasi 1,52% (mtm) dengan andil sebesar 0,364%. Kenaikan harga komoditas cabai merah, beras, jeruk, daging ayam ras, dan salak di periode Januari menjadi pendorong utama inflasi pada bulan tersebut. Sementara itu, laju inflasi tertahan dengan turunnya harga komoditas tomat buah, udang basah, dencis, manyung/mayung, dan lidah. 

Setelah pada bulan sebelumnya harga beras mengalami kenaikan, dan sebagai respon atas hal tersebut Bulog Subdivre Pematangsiantar telah melaksanakan Operasi Pasar Cadangan Beras, sehingga diharapkan tekanan harga beras pada bulan Januari sudah dapat berkurang. 

Pada tahun 2018, TPID kota Pematangsiantar mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang perlu mendapat perhatian agar sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1% (yoy) dapat tercapai. Meletusnya Gunung Sinabung dikhawatirkan akan meningkatkan harga pada beberapa komoditas pangan mengingat wilayah yang terdampak erupsi Gunung Sinabung, yaitu Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, merupakan daerah penghasil komoditas cabai merah, bawang merah, hortikultura, dan jeruk di Sumatera Utara.

Sementara itu, ia menambahkan, hal yang mendapat perhatikan lebih dalam rapat TPID Kota Pematangsiantar bulan ini adalah mengenai Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang rencananya akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2018. BPNT merupakan pengembangan dari mekanisme penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) yang rutin dilakukan oleh Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi menggunakan instrument non-tunai (uang elektronik). 

Sebanyak 12.920 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini, dengan nilai bantuan sebesar Rp110.000,00/tahap. Beberapa upaya persiapan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar untuk memastikan kelancaran pelaksanaan BPNT yaitu pelaksanaan sosialisasi kepada pejabat/pegawai kelurahan dan masyarakat di delapan kecamatan, pembahasan awal dengan bank mitra penyelenggara, dan koordinasi dengan Bank Indonesia. 

Adapun bank yang ditunjuk oleh Kementrian Sosial RI sebagai bank mitra BPNT di Kota Pematangsiantar adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ke depan, TPID Kota Pematangsiantar akan meningkatkan sinergi antar lembaga dan TPID kabupaten/kota lainnya, sehingga inflasi Kota Pematangsiantar dapat terkendali pada level yang rendah dan stabil dan dapat mencapai sasaran inflasi nasional.

Rapat diikuti Asisten II, M Akhir harahap bersama tim teknis TPID Pematangsiantar diantaranya Bulog, BPS, PLN, perwakilan PT. Pertamina, beberapa OPD seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Ketahanan Pangan, Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas PU dan Tata ruang, Dians Sosial P3A, Bagian Perekonomian serta Bagian Humas dan Protokoler. (Humas Pemko/KPW BI Pematangsiantar/Eyv)