Harga Beras dan Gabah Rata Rata di Atas HPP

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 21 Februari 2018 | 16:12 WIB - Redaktur: Juli - 509


Jakarta, InfoPublik - Bulog ditugaskan Pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pada tingkat produsen dan konsumen. Pada tingkat produsen, Bulog harus menjaga stabilisasi harga dengan pembelian pangan mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) atau Harga Acuan.

"Bulog berfungsi sebagai penyangga harga, yang apabila harga sudah di atas HPP, maka tugas BULOG di sisi produsen sudah cukup karena produsen (petani) sudah terlindungi harganya," kata Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Siti Kuwati, di Jakarta Rabu (21/2).

Menurut Siti, saat ini rata-rata harga pasar untuk gabah atau beras berada di atas HPP, sehingga Bulog sulit menyerap. Berdasarkan data BPS, rata-rata nasional sepanjang 2017, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berkisar Rp4.308-Rp4.995/kg, dan gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan berkisar Rp5.313-Rp5.689/kg. Sedangkan beras medium ditingkat penggilingan sepanjang tahun 2017 yaitu berkisar di harga Rp8.654-Rp9.526/kg.

Ketiganya selalu berada di atas HPP, yaitu GKP tingkat petani Rp3.700/kg, GKG tingkat penggilingan Rp4.600/kg dan beras medium Rp7.300/kg. Di Januari 2018, BPS mencatat harga rata-rata nasional GKP tingkat petani Rp5.415/kg, GKG tingkat penggilingan Rp6.099/kg dan beras medium di tingkat penggilingan Rp10.177/kg.

“Dengan rata-rata harga pasar yang saat ini berada di atas HPP, sebenarnya inilah momen untuk para petani menikmati harga yang baik. Sehingga BULOG tidak wajib menyerap gabah dan beras mereka, dan bukan berarti BULOG tidak mau menyerap gabah dan beras dalam negeri," ujar Siti.

Dikatakannya, meskipun harga gabah di atas HPP, Bulog juga melakukan penyerapan dengan skema komersial untuk memenuhi kebutuhan penjualan beras komersial. Penyerapan gabah/beras BULOG selama tahun 2017 sebanyak 2,16 juta ton setara beras. Untuk tahun 2018, hingga 21 Februari ini, BULOG telah melakukan penyerapan sebanyak 17.694 ton setara beras.

“Kami memiliki 1.400 lebih unit gudang yang tersebar di 26 Divisi Regional dan terletak diseluruh Indonesia dengan kapasitas simpan kurang lebih 4 juta ton, sehingga kami dapat menyerap sebanyak mungkin gabah/beras sepanjang kualitas dan harga sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tambahnya.

Sementara pada sisi konsumen, Bulog menjaga ketersediaan pangan dan menjalankan fungsi stabilisasi harga pangan melalui pelaksanaan Operasi Pasar (OP) dengan harga maksimum sama dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku.

"Untuk jumlah OP yang telah dilakukan BULOG, sampai dengan 21 Februari 2018  kurang lebih sebanyak 223 ribu ton," kata Siti.