Kemenkes Klarifikasi Soal Santri Sakit Pasca Imunisasi Difteri

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Rabu, 14 Februari 2018 | 15:45 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 316


Surabaya, InfoPublik – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan klarifikasi terkait persoalan santri di Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur yang sakit dengan gejala kejang-kejang dan pusing pasca mengikuti imunisasi difteri.

“Kami tegaskan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisai (KIPI) yang terjadi ini tidak ada hubungannya dengan vaksin. Kami imbau, sebelum dan sesudah imunisasi para santri jangan lupa makan. Tidak perlu cemas atau takut. Usahakan tenang. Jangan lupa berdoa sebelum disuntik, ya,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi, Rabu, (14/2) melalui rilisnya.

Ia menjelaskan berdasarkan laporan dan pengecekan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, sakit yang dialami puluhan santri merupakan reaksi ketakutan setelah divaksinasi Td. Ditambah lagi para santri belum makan pagi maupun setelah diimunisasi. “Kondisi vaksin tidak ada yang kadaluarsa dan suhu lemari es sesuai standar yaitu 2-8 derajat celcius,” terangnya.

Imunisasi di Desa Kadur, sambungnya, akan dijadwalkan kembali. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan bekerjasama dengan Dinkes Jatim sudah melakukan sosialisasi tambahan kepada masyarakat umum, wali santri dan pengelola ponpes. Sementara monitoring tetap dilakukan kepada pasien yang masih dirawat.

“Saat ini sejumlah santri yang mengeluh sakit dan dirawat di RSUD maupun di Puskesmas, sudah pulang setelah diberikan layanan pengobatan simptomatis,” ucapnya.

Sebagai informasi, Puskemas Kadur pada Sabtu, (10/2) melakukan imunisasi difteri di MA Al Falah Ponpes Al Falah dan MTs Ponpes Mubtadi’in Kadur. Jumlah santri yang divaksinasi sebanyak 501 dari sasarannya 603. Vaksin Td yang dipakai sebanyak 58 vial. Sebelumnya, di desa Kadur telah dilakukan sosialisasi pada 29 Januari 2018 dan 31 Januari 2018.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-luk/Elvira)