Jelang Imlek, Kemenhub Ingatkan Operator Penerbangan Patuhi Aturan

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 8 Februari 2018 | 23:28 WIB - Redaktur: Juli - 174


Jakarta, InfoPublik - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku), khususnya dalam menghadapi Libur perayaan Imlek pada 16 Februari 2018 mendatang.

"Saya ingatkan kembali pada operator penerbangan baik itu maskapai, pengelola bandara, groundhandling dan pengelola navigasi penerbangan untuk bekerja dengan prinsip 3S +1C tersebut. Hal ini penting mengingat extra flight  dilaksanakan di luar waktu-waktu penerbangan yang normal di masing-masing bandara dan pada bulan Februari ini juga memasuki puncak musim penghujan dengan cuaca yang sering berubah-ubah secara ekstrem. Jadi semua perlu waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik terkait keselamatan, keamanan maupun pelayanan penerbangan," ujar Agus Santoso, Kamis (8/2).

Menurut Agus, untuk di Indonesia, libur Imlek memang tidak seperti libur Lebaran atau Natal dan Tahun Baru Masehi dimana jumlah penumpang melonjak tajam. Untuk libur imlek, jumlah penumpang yang melonjak hanya di daerah-daerah tertentu. Namun pada tahun ini, libur Imlek jatuh pada hari Jumat sehingga jika ditambah libur hari Sabtu-Minggu akan jadi long weekend.

"Pada saat long weekend itu biasanya ada lonjakan penumpang. Apalagi sekarang juga ditambah Imlek, jadi kemungkinan penumpang akan bertambah dan dengan demikian perlu antisipasi lebih dini. Walaupun hanya di daerah-daerah tertentu, tetap harus kita antisipasi karena itu menyangkut saudara-saudara kita sebangsa dan se-tanah air," lanjut Agus lagi.

Sesuai dengan prinsip transportasi udara yang berkecepatan tinggi, puncak kepadatan keberangkatan penumpang diprediksi pada hari Kamis sore hingga Jumat pagi (15-16 Februari) dan puncak kepadatan kepulangan penumpang pada Minggu malam hingga Senin pagi (18/19 Februari).

Terkait masalah cuaca yang sering berubah secara ekstrem karena memasuki puncak musim penghujan, Agus meminta para operator penerbangan tersebut untuk lebih mengintensifkan kerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) di masing-masing bandara untuk mengetahui perubahan cuaca dari waktu ke waktu, baik di tempat asal, selama penerbangan hingga tempat tujuan penerbangan. 

"Jika cuaca memang tidak mendukung untuk penerbangan, Agus menginstruksikan untuk menunda atau membatalkan penerbangan," tegasnya.

Hingga Kamis (8/2) terdapat tiga maskapai yang menyatakan menyiapkan extra flight yaitu Sriwijaya Group (Sriwijaya dan NAM air), serta Citilink. 

Sriwijaya Air grup akan menambah 21.168 kursi penerbangan di lima rute yaitu Jakarta - Tanjung Pandan PP, Jakarta -Pontianak PP, Jakarta - Pangkalpinang PP, Pangkalpinang - Palembang PP, Jakarta -Semarang PP.

Sedangkan Citilink akan menyiapkan 15.480 kursi tambahan untuk periode tanggal 11 - 24 Februari 2018 untuk kota tujuan Tanjung Pandan, Pangkal Pinang dan Pontianak.