Bupati Garut Buka Panen Raya Padi Di Kecamatan Pangatikan

:


Oleh MC Kab Garut, Rabu, 24 Januari 2018 | 10:02 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 656


Bupati Garut H Rudi Gunawan, SH, MH, MP, membuka acara Panen Raya Padi dengan tema “Gerakan Panen dan Serap Gabah Petani Kabupaten Garut”, di desa Karangsari, Kecamatan Pangatikan, Selasa (23/01).

Turut hadir dalam acara tersebut Danrem 062/Tarumanegara, Dandim 0611/Garut, Kepala Balai Karantina Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Ster Kodam III/Siliwangi, Kepala BPS, Kepala Bulog​, BUMN, Bank BNI, dan Forkopimkec Pangatikan.

Dalam sambutannya, Bupati Garut mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, dengan diadakanya gerakan panen gabah yang diadakan oleh Kementrian pertanian bekerja sama dengan Dinas pertanian Kabupaten Garut serta di dukung oleh BUMN, Bank BNI dan Bulog, ini merupakan suatu azas kebersamaan untuk memajukan para petani Indonesia, khususnya di kabupaten Garut yang sangat berpotensi sebagai lahan pertanian di daerah Jawa Barat.

“Kita berharap ditahun 2018 Kabupaten Garut akan memantapkan diri sebagai daerah yang Swasembada Pangan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat Garut dapat terpenuhi oleh hasil produksi padi di Kabupaten Garut tidak harus mendatangkan dari daerah lain,” ujarnya.

Menurutnya, pada tahun 2018 Kabupaten Garut menargetkan pencapaian produksi padi sebesar 947.371 ton, produksi jagung sebesar 569.436 ton dan produksi kedelai 10.304 ton.

Dalam upaya mendukung pencapaian target pembangunan tersebut, menurut Rudy, pada tahun 2018 Dinas Pertanian Kab. Garut mendapatkan bantuan sarana sejumlah 6.750 hektar untuk komoditi padi sawah, 6.000 hektar padi gogo, 22.500 hektar untuk jagung dan 7.000 hektar untuk produksi kedelai.

“Kami berharap dengan kerja keras dan kebersamaan dari semua pihak, swasembada pangan di Kabupaten Garut bisa terus dipertahankan dan jumlah produksi pangan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Garut serta menyuplai daerah diluar Garut,” ungkapnya.

Lahan pertanian LP2B merupakan lahan yang akan di perda-kan, supaya tempat ini menjadi tempat lahan pangan dan akan di pasang plang Lahan LP2B tidak boleh dijadikan lahan banguna apapun termasuk industri dan perumahan, tegasnya.

“Kabupaten Garut merupakan daerah pesawan yang sangat baik dijadikan proyek percontohan panen gabah, sebab beras yang di hasilkan petani Garut sangat baik,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Ir Beni mengungkapkan dengan adanya panen raya akan lebih terlihat hasil pertanian yang ada di kabupaten Garut yang sangat signifikan, sebab semua hasil tani jagung palawija apalagi gabah yang sekarang lagi dilaksanakan merupakan hasil pertanian setra produksi kabupaten Garut yang sangat memungkinkan untuk di jadikan nilai tambah penghasilan warga masyarakat.

Beni menambahkan, Dinas Pertanian akan mengelola jagung dulu untuk di bulan Pebuari sebab jagung sebuah komoditi yang sangat bagus untuk lebih di kembangkan, setelah itu baru beras yang akan di sorot sebagai sentra produksi, dan sesuai rencana pak bupati akan membuat pabrik gilingan beras di daerah utara Kadungora Garut sangat berpotensi sebab bisa menghasilkan surplus beras pertahun hampir 260 ton.

“Sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan Garut, untuk mengantisipasi perjualan distribusi, pihak Dinas Pertanian akan memantau langsung kelapangan supaya tidak terjadi lagi kekurangan di pasar,” ungkap Beni.

Beni berharap, Bank BNI yang sudah bermitra lama dengan pemerintah supaya menggandeng para petani yang membutuhkan modal bantuan agar tetap berjalan sesuai rencana pemerintah, ingin mensejahtrakan warga masyarakat kabupaten Garut.(MC/Humas Diskominfo Garut/Eyv)