:
Oleh MC Kota Malang, Rabu, 24 Januari 2018 | 09:49 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 216
Malang, InfoPublik - Sebanyak 5 camat dan 57 lurah di Kota Malang mengikuti sosialisasi BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan, Selasa (23/01) di Ruang Sidang Balai Kota Malang. Setelah gelaran ini, para camat dan lurah akan menjadi ujung tombak pemerintah kota (Pemkot) dan pihak BPJS.
Mereka akan menjaring dan menyosialisasikan pentingnya program pemerintah ini bagi masyarakat. bagi warga tidak mampu, akan dibantu pemkot melalui surat keterangan miskin (SKM).
Beberapa hal itulah yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Drs. Wasto, SH., MH setelah membuka acara tersebut. Menurutnya, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum paham tentang keberadaan BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan. Selain itu, warga juga bingung bagaimana menjadi anggota atau peserta kedua BPJS tersebut.
Terkait hal itulah, lanjut Wasto, Pemkot Malang mengumpulkan para camat dan lurah, agar memahami berbagai program kedua BPJS tersebut. “Nantinya, mereka akan menjadi garda terdepan dalam hal pemahaman program serta membantu masyarakat yang ingin menjadi peserta BPJS,” ujarnya.
“Camat dan lurah sejauh ini yang mengerti kondisi masyarakat, dan melalui ketua RT/ RW setempat, penyampaian program BPJS ini akan lebih mengena. Sehingga masyarakat paham, sadar dan akhirnya menjadi peserta BPJS,” imbuh Wasto.
Lebih jauh dia mengatakan, bahwa para camat dan lurah hingga ketua RT dan RW ini, nantinya akan bergerak bersama untuk menyasar masyarakat yang belum paham BPJS, serta belum menjadi peserta. “Bagi warga miskin, dan tidak bisa menjadi peserta BPJS, maka pihak Pemkot Malang masih memberlakukan surat keterangan miskin, sehingga jika sakit masih bisa dibantu,” tegasnya.
“Melalui lurah dan camat ini, maka nantinya diharapkan warga bisa menjadi peserta BPJS. Sehingga mereka mendapat jaminan dan perlindungan optimal. Di sisi lain, juga akan meringankan beban hidupnya, terutama ketika sedang sakit,”ujarnya. (mc.kota malang/say/ram/eyv)
