PTS Tingkatkan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Selasa, 23 Januari 2018 | 08:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 204


Surabaya InfoPublik - Jelang penerimaan mahasiswa baru, sejumlah perguruan tinggi swasta di Jawa Timur mulai mempersiapkan diri dengan menargetkan kuota penerimaan mahasiswa dan melengkapi sarana dan prasarana penunjang pendidikan.  

Seperti halnya di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dan Universitas Widya Kartika Surabaya (Uwika). Kedua kampus yang berada di Surabaya bagian Timur itu, berusaha menaikkan angka pendaftarnya di tahun 2018 ini.

Rektor UM Surabaya, Dr Sukadiono mengungkapkan, akan menambah kuota sekitar 500 mahasiswa, sehingga dari kuota semula yang hanya 2 ribu mahasiswa, menjadi 2.500 mahasiswa. Penambahan kuota tersebut tak lepas dari adanya penambahan sarana pra sarana di UM Surabaya.

"Kita telah mendirikan gedung At Tauhid Tower setinggi 13 lantai yang sekitar 50 persennya akan dimanfaatkan sebagai ruang perkuliahan. Baik berupa kelas, laboratorium maupun perpustakaan," tutur Sukadiono, Senin (22/1).

Selain itu, tambahnya menambah kuota ini dapat terealisasi meski harus menambah jumlah dosen untuk memenuhi rasio mahasiswa. Gedung yang dibangun senilai Rp73 miliar tersebut akan dilengkapi dengan tiga laboratorium. Lab analis kesehatan, lab patologi dan lab mikro biologi. "Lab patologi akan kita standarkan seperti lab komersial. Tapi hanya akan digunakan untuk proses pembelajaran dan penelitian," ujarnya.

Sementara itu, Universitas Widya Kartika Surabaya tahun ini memutuskan untuk membatasi kuota mahasiswa baru. Rektor Uwika, Murpin Josua Sembiring mengungkapkan, pembatasan kuota di kampusnya untuk mengantisipasi turunnya kualitas mahasiswa. "Jumlah kuotanya stabil dengan tahun lalu. Kami ada hitung-hitungannya, lulusannya kami berapa," ujarnya.

Menurutnya, kuota yang ada saat ini sudah berdasarkan hitungan akademik yang ideal, baik dari rasio dosen ataupun pendanaannya. Bahkan tahun ini kampusnya menambah satu doktor dari lulusan National Taiwan University, beberapa dosen teknik sipil, dan empat dosen native yang sedag diurus izin pengajarannya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad/eyv)