Presiden : Membaiknya Kondisi Perekonomian, Momentum Masyarakat Gunakan Jasa Perbankan

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 22 Januari 2018 | 15:07 WIB - Redaktur: Elvira - 108


Surabaya, InfoPublik – Presiden Joko Widodo mengatakan, membaiknya kondisi perekonomian nasional harus menjadi momentum untuk terus mendorong pemanfaatan layanan perbankan oleh masyarakat.  

"Dengan banyaknya masyarakat yang terhubung dengan layanan perbankan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat hingga kelas bawah," tegas Presiden saat rapat tahunan Industri Jasa Keuangan (IJK) tahun 2018  di Hotel Pasific Place, Kamis (18/1).

Membaiknya sektor perbankan dan keuangan negara, kata Presiden, terbukti dari membaiknya pergerakan dana moneter, harga saham, disamping surplusnya neraca perdagangan hingga tercapainya kondisi fiskal yang memadai. Defisit, lanjut Presiden, bisa ditekan hingga hanya sebesar 2,42 persen. Belum lagi indeks harga saham gabungan yang membaik, cadangan devisa hingga mencapai US $ 135 milyar, serta ease doing business yang di tahun 2014 ada di peringkat 120, kini menjadi peringkati 72.

Pemanfaatan akses perbankan, kata Presdien, salah satu tujannya adalah menumbuhkan gairah ekonomi rakyat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kemajuan sesuai target. “Biar apa? Agar ketimpangan dan kesenjangan semakin menyempit,” tegas Presiden.

Tahun 2018, pemerintah akan terus menggalakkan program yang tujuannya mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Salah satunya melalui program padat karya bagi masyarakat yang ada di pedesaan dan daerah terpencil. Program ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan.

Program padat karya tunai akan dimulai dengan menggerakkan dan melibatkan masyarakat pedesaan. Program ini dapat mempekerjakan sekitar 160 orang setiap desa dengan penghasilan rutin. "Cara inilah yang akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat berkarya dan memperoleh hasil bagi keluarganya," imbuh Presiden.
 

Pada kesempatan berbeda, Ketua Dewan Komisioner Otoristas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan, dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, jadi momentum yang tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen. Hal ini didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali,” katanya.

Terdapat sejumlah program yang menjadi fokus OJK pada 2018, diantaranya mendukung aspek pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dan sektor prioritas lainnya. OJK juga terus berupaya melakukan percepatan program industrialisasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan literasi dan akses pembiayaan masyarakat, serta optimalisasi potensi ekonomi syariah.

Dua Penghargaan Jatim
 

Dalam rapat tahunan (IJK) tahun 2018 yang turut di hadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo ini, Provinsi Jawa Timur memperoleh dua penghargaan tokoh inspirator inklusif keuangan OJK 2018 yang diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.

Kedua tokoh tersebut M. Nadjikh yang dianggap OJK mampu menginspirasi komunitas nelayan di Indonesia untuk menjadi enterpreneur sukses pada bidang perikanan dan pengolahan hasil laut. Melalui usaha yang didirikannya, PT Kelola Mina Laut - KML Group tahun 1994, Nadjikh mampu mengelola 125. OOO nelayan, 600 UMKM (pengepul) dan menampung sekitar 14.000 karyawan.

Tokoh inspirator kedua adalah Mochammad Syaihul Izzat. Pria asal Kabupaten Kediri itu menjadi inspirator inklusif di bidang lembaga keuangan mikro syariah dari Pondok Pesantren Lirboyo. Ia dianggap mampu memberdayakan masyarakat melalui Pendirian LKMS di sekitar Pesantren yang diprakarsai oleh Lembaga Amid Zakat Nasional Bank Syariah Mandiri (LAZNAS BSM) Umat. Bahkan, pendiriannya difasilitasi oleh OJK serta Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) pada 17 November 2017. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-sti)