Wabup Sumenep Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Petani

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Senin, 22 Januari 2018 | 13:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 337


Sumenep, InfoPublik -  Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen memperhatikan kesejahteraan kaum petani. Buktinya, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi senantiasa memonitor serta mengawal setiap program pertanian, salah satunya Program Kemitraan Jagung yang telah dicanangkan oleh Dispertahortbun  bermitra dengan PT. Bank BNI (Persero) Tbk, PT. BISI International (Tbk), PT. DuPont Indonesia, Off Taker (Hexa Group), PRISMA, PT. Asuransi Jasa Indoneisa (Jasindo), dan BPJS TK.

Wakil Bupati mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program kemitraan jagung hibrida, karena merupakan program inovatif untuk pengembangan petani menuju kesejahtraan, sehingga diharapkan semua lapisan masyarakat mendukung sepenuhnya pelaksanaan program itu.

 Ia bertekad untuk berupaya memaksimalkan program jagung hibrida dengan memanfaatkan Grain Drayer dan Silo, meski saat ini Kementerian Perindustrian belum menyerahkan kepada Pemerintah Daerah.

“Rencananya minggu ini, saya melakukan rapat dengan Pemilik Grain Dryer dan Silo, yaitu Disperindag, agar Grain Dryer dan Silo supaya bisa bermanfaat walaupun sampai sekarang masih belum ada serah terima dari pusat. Saya juga berencana untuk berkunjung ke Kementerian Perindustrian dan Perdagangan guna meminta agar Grain Dryer dan Silo itu bisa dimanfaatkan,” tegasnya, Senin (22/01).

Pengusaha sukses ini menyatakan, pihaknya ingin memanfaatkan Grain Dryer dan Silo itu, untuk membantu petani jika musim panen raya saat musim hujan, dalam rangka memudahkan dan memperlancar penanganan pasca panen jagung hibrida.

“Kami tentu menginginkan petani di Kabupaten Sumenep sejahtera di masa mendatang, semoga upaya kami untuk memanfaatkan Grain Dryer dan Silo itu berhasil, agar petani bisa menikmati hasil panennya meski di musim penghujan,” tuturnya.

Wakil Bupati bersama Kepala Bidang Sarpras dan Penyuluhan Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun), Off Taker (Direktur Hexa Group), Produsen Benih Jagung Hibrida PT. DuPont Indonesia (DuPont Pioneer Indonesia), beserta Koordinator Pelaksana Wilayah Kecamatan melakukan survei keberadaan Grain Dryer dan Silo di dua tempat milik Disperindag, yaitu di Kecamatan Ganding (sebelah timur Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ganding) dan di Kecamatan Bluto (sebelah timur Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bluto).

Ia mengungkapkan, program jagung hibrida yang dilaksanakan tahun 2017, hanya menjangkau petani di wilayah 6 Kecamatan daratan, dengan rincian melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) seluas 9.303,73 hektar, dan melalui swadaya seluas 9.142,34 hektar.

Untuk itu, diharapkan agar kemitraan program jagung hibrida tahun selanjutnya, bisa merata hingga menjangkau semua petani di wilayah daratan dan kepulauan.

“Kami terus berupaya kemitraan itu di lokasi sentra tanaman jagung yang awalnya hanya di 6 Kecamatan, yaitu Guluk-guluk, Ganding, Lenteng, Pragaan, Rubaru, dan Ambunten, kami kembangkan ke 27 Kecamatan se Kabupaten Sumenep,” pungkas Wakil Bupati.

Sementara kemitraan jagung hibrida di wilayah daratan tahun 2017, seluas 18.446,07 hektar dengan jumlah petani sebanyak 26.097 orang, dengan kebutuhan benih sebesar 276.691,05 kilogram. ( MC.Sumenep/Yasik/Esha/Fer/Eyv )