Kemenristekdikti Terus Optimalkan Pengembangan STP

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 4 Januari 2018 | 15:51 WIB - Redaktur: Juli - 420


Jakarta, InfoPublik – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, program Science Techno Park (STP) yang menjadi program prioritas Nasional, selama tahun 2017 tercatat sebanyak 16 STP yang sudah matang.

Sementara target dari RPJMN 2015-2019 sebanyak 100 STP. “Oleh karena itu, Kemenristekdikti akan terus mengoptimalkan pengembangan STP ini, sehingga sesuai dengan target yang diharapkan,” kata Nasir saat acara Bedah Kinerja 2017 dan Fokus Kinerja 2018 Kemenristekdikti di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Kamis (4/1).

Disebutkan, evaluasi dari 100 STP kemungkinan besar tidak tercapai, kemungkinan 2019 di angka 66 STP, dan untuk mewujudkan 66 STP sampai 2019, menurutnya, Perguruan Tinggi yang sudah punya STP akan didorong untuk meningkatkan lebih baik.

Disamping itu, kata dia, pihaknya juga akan mendorong Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk menjadi STP. “Jadi embrio-nya itu dari PUI, karena nanti di situ ada penelitinya, harus ada inovasinya, dan harus ada industri yang akan menggunakannya. Pemerintah nanti akan mediasi, triple Helix harus jalan terus,” paparnya.

Ia menambahkan, kendala STP sulit dibangun adalah karena banyak lokasi yang sudah ditetapkan namun saat itu sumber daya penelitinya kurang. “Banyak di tempat-tempat tersebut tidak ada para penelitinya yang terkait langsung,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, lokasi-lokasi yang tidak ada para penelitinya akan dipindahkan supaya sesuai bidangnya, seperti di Perguruan Tinggi, supaya ada penelitinya.

Beberapa STP yang sudah matang di antaranya Solo Techno Park, MSTP Jepara, UGM Science Techno Park, IPB Science Techno Park, ITB Science Techno Park, Unpad Science Techno Park, ITS Science Techno Park, Kopi dan Kakao Jember Techno Park, Bandung Techno Park, Batam Techno Park, PAIR BATAN, Bantaeng Techno Park, Cimahi Techno Park dan lainnya.