Presiden: Manfaatkan Dana Agunan untuk Usaha Produktif, Bukan untuk Gaya

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 27 Desember 2017 | 10:19 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 316


Semarang, InfoPublik – Presiden Joko Widodo meminta warga yang akan mengagunkan sertifikat tanahnya ke bank agar dana yang diperoleh dimanfaatkan untuk usaha produktif dengan tetap memperhitungkan kemampuan membayar cicilan.

“Pakai pinjaman bank untuk modal kerja agar usahanya menjadi lebih baik dan mendapat keuntungan,” ujar Presiden saat membagikan sertifikat tanah untuk warga Jawa Tengah, di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (23/12).

Sebanyak 10.350 sertifikat untuk warga Jateng diserahkan secara simbolis kepada sejumlah warga. Sedangkan sekitar 694 ribu sertifikat lainnya juga dibagikan secara serentak di Yogyakarta, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Kabupaten Baubau Sulawesi Tenggara melalui video conference.

“Tidak kalah penting adalah, jika akan “menyekolahkan” (mengagunkan, red) sertifikat ke bank sebagai jaminan untuk meminjam uang atau agunan, harus diperhitungkan dahulu kemampuan memgangsur. Apabila tidak mampu mencicil lebih baik jangan,” ujar Presiden.

Namun lanjut Presiden Joko Widodo, kalau dapat mengangsur maka semua dana pinjaman bank digunakan untuk modal usaha agar meningkatkan pendapatan keluarga meningkat. Jangan dipakai membeli mobil ataupun motor hanya untuk gaya.

“Hati-hati kalau dapat pinjaman bank. Jangan untuk beli mobil atau sepeda motor, inginnya gagah-gagahan tapi enam bulan tidak mampu mengangsur. Kendaraan ditarik dealer dan tanahnya hilang,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan, laporan dari Kementerian ATR/BPN, untuk Jateng dari 646 ribu sertifikat sudah 100 persen diselesaikan. Bahkan 75 persen di antaranya sudah terbagi dan sekitar 25 persen tinggal didistribusikan. Sedangkan untuk tahun depan kurang lebih 1,2 juta sertifikat yang akan diselesaikan atau naik sekitar 100 persen.

“Tadi ketika Pak Presiden masuk lapangan ini, saya tanya beberapa warga, nanti kalau sudah dapat sertifikat buat apa. Jawaban mereka untuk mengambil pinjaman bank, jadi banyak yang mau diambil. Memang setelah mendapatkan sertifikat, semangat untuk meminjam bank sangat tinggi, wajah-wajah untuk pinjam bank sudah kelihatan. Tapi ingat pesan Pak Presiden, pinjam bank untuk usaha produktif,” terangnya.

Gubernur menambahkan, efek luar biasa dari kepemilikan sertifikat adalah munculnya hak tanggungan. Pada 2016 hak tanggungan dari pemanfaatan sertifikat Rp6,4 triliun, sedangkan 2017 sampai minggu ketiga Desember tercatat sebesar Rp7,4 triliun. (MCJateng/Elvira)