Jelang Akhir Masa Jabatannya, Lis Darmansyah Ingin Kado Terindah dari LAM

:


Oleh Humas Kota Tanjung Pinang, Minggu, 24 Desember 2017 | 00:20 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 496


Tanjungpinang, Infopublik - Tanjungpinang adalah salah satu negeri yang memiliki akar budaya Melayu. Masyarakatnya sangat terbuka, penuh dengan toleransi, bahkan masyarakat yang heterogen tetap memegang teguh pepatah Melayu "Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung"

Tak heran, jika Tanjungpinang menjadi kota yang nyaman untuk didiami oleh seluruh Suku bangsa.

"Di Tanjungpinang cukup banyak suku dan budaya didalamnya, bahkan hampir semua lengkap ada di Tanjungpinang, mulai dari suku Melayu, Jawa, Batak, Padang, Sunda, hingga Flores, semuanya ada," ujar Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, pada acara Penguatan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang, Jumat (22/12).

Gelaran acara yang ditaja oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Penmas) ini, berlangsung di Aula Bulang Linggi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang. Acara ini dihadiri segenap anggota LAM Kota Tanjungpinang.

Menurut Wali Kota Lis Darmansyah, LAM sebagai payung dari semua keragaman budaya dari berbagai suku yang ada di Kota Tanjungpinang untuk menjadi pelindung, pembimbing dan pengayom bagi semua suku bangsa di kota tercinta ini.

Dengan begitu, keberadaan LAM menjadi sangat penting, apabila terjadi sesuatu yang dapat mengganggu keharmonisan kehidupan Kota Tanjungpinang, maka sudah sepatutnya LAM menerapkan prinsip "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".

Untuk itu, Wali Kota Lis Darmansyah inovatif ini berharap, LAM Kota Tanjungpinang mampu melakukan upaya-upaya terutama dalam menghadapi tantangan global saat ini, bak kata petuah "Yang lama dikelek, yang baharu didukung" artinya adat yang lama tetap diamalkan, disamping budaya hidup yang baru.

"Kerja sama yang baik antara pengurus LAM dengan pemerintah mesti dilakukan secara baik dan saling membantu disegala bidang kehidupan," tuturnya.

Selain itu, jelang akhir masa jabatannya, Wali Kota Lis Darmansyah minta kepada pengurus LAM untuk memberikan kado terakhir baginya. Keinginan Wali Kota begitu biasa, sejak memimpin Kota Tanjungpinang, ia hanya ingin nama jalan, kampung, dan gedung perkantoran memakai nama Kesultanan dari Sejarah Kerajaan Melayu di Kota Tanjungpinang.

"Hanya tiga hal yang saya minta dengan LAM sebagai kado terakhir masa jabatan saya, ada jalan, kampun, 4 kantor kecamatan, kalau bisa rumah sakit yang memiliki nama yang berkaitan dan mencirikan bahwa Tanjungpinang adalah Bumi Melayu. Meski tidak bisa dilakukan secara keseluruhan, minimal nama-nama yang sudah ditetapkan bisa kita tabalkan pada 6 Januari 2018, bersamaan dengan Hari Jadi Tanjungpinang ke 234,” ungkapnya.

Sebelum, Wali Kota Lis Darmansyah mengungkapkan keinginannya. Ketua LAM Kota Tanjungpinang, Raja Al Hafiz, mengutarakan hal yang sama. Ia ingin pemerintah membuat aturan dan perwako yang jelas mengenai nama jalan, tokoh, perkantoran, dengan memakai nama sejarah kerajaan di Tanjungpinang, dan nama-mana tersebut harus bertuliskan Arab Melayu, hal ini untuk menandakan nuansa Melayu di Kota Tanjungpinang.

"Mari kita bantu pemerintah, kita kuatkan budaya Melayu, dengan menonjolkan kekhasan adat dan budaya di Kota Tanjungpinang. Ayo kita dukung kerja pemerintah dalam mensukseskan program pembangunan di kota tercinta ini," ucapnya mengajak seluruh pengurus LAM.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Penmas, Wan Kamar, menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menjalin komunikasi antara pemerintah dengan LAM Kota Tanjungpinang, serta memfasilitasi tradisi dan budaya Melayu, diantaranya melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana budaya Melayu, seperti pakaian adat Melayu.

"Untuk melestarikan nilai-nilai budaya Melayu, kami menyerahkan bantuan berupa perangkat adat perkawinan, teridir dari pakaian adat pengantin Melayu Pria dan Wanita, tepak sirih, tudung manto, kain pelamin, serta pelaminan," katanya.

Ia berharap, perangkat ini nantinya bisa dipajang di Sekretariat LAM. Hal ini, supaya LAM bisa menunjukkan adat istiadat yang dimiliki Kota Tanjungpinang kepada tamu-tamu yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang, terutama yang datang ke Sekretariat LAM," ujar Wan Kamar.

Sesusai menyampaikan sambutan, Wali Kota menyerahkan bantuan perangkat pakaian adat kepada Ketua dan pengurus LAM Kota Tanjungpinang. (3keyra)