Dua Mahasiswi UMRI Lakukan Penelitian Soal Implan di Kampus Malaysia

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 22 Desember 2017 | 15:53 WIB - Redaktur: Tobari - 322


Pekanbaru, InfoPublik - Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) bakal mengikuti student exchange ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Selama sekitar 2 bulan di negeri jiran, mereka akan menjalani penelitian tentang implan.

Penelitian itu sendiri merupakan proyek yang didanai lewat hibah Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Dimana, dibawah bimbingan DR Ahmad Kafrawi Nasution MT, ada delapan mahasiswa yang dilibatkan melakukan riset tentang implan yang dibuat melalui produk lokal dan diujicoba pada sel tulang manusia.

“Karena riset yang dilakukan Prodi Biologi ini belum memasyarakat di Indonesia, maka dibawa ke Malaysia. Ini juga menjadi awal program student exchange,” ungkap DR Kafrawi.

Di Malaysia, mahaaiswa melakukan sejumlah pengujian, yaitu melihat karakter tulang manusia yang dikontak langsung dengan implan buatan mahasiswa UMRI. 

Apakah implan bereaksi membunuh sel atau sebaliknya. Jika membunuh sel, maka implan tak bisa dipakai. Tapi kalau sel tetap hidup, maka penelitian dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.

“Konsennya pada sitologi,” paparnya. Konsepnya, implan bisa dipasang dan tidak perlu dilepas. Karena bisa terdegradasi dalam tubuh. Artinya, orang yang telah dioperasi pemasangan implan, tidak perlu menjalani operasi kedua untuk membuka implan.

Dijelaskan dia, implan karya UMRI itu sudah hampir satu tahun dikerjakan penelitiannya. Kalau hasil penelitian mahasiswa di UTM positif, maka akan diuji pada hewan. Pengujian akan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Gunanya untuk melihat efek samping pada organ tubuh jika implan dipasang.

“Jika berhasil, manfaatnya sangat besar dalam pengobatan. Misalnya patah tulang,” ujar dosen yang akrab disapa Ucok ini.

Dijelaskan dia, selain mahasiswa Program Studi Biologi yang akan berangkat ke UTM, sebelumnya sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik juga turut serta membuat implan berbahan logam. Kemudian, dilakukan pula pembuatan bahan tulang tiruan yang dibuat dari tulang ayam serta ikan.

Sementara itu, Rektor UMRI DR Mubarak MSi mengapresiasi pelaksanaan student exchange itu. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari mimpi yang sudah lama ia ingin lihat di UMRI.

Dijelaskan Rektor, inovasi yang dilakukan DR Kafrawi ini adalah bagian tanggung jawab melaksanakan tri dharma perguruan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Arahnya yaitu menjadi penelitian yang bisa diterapkan.

Inovasi-inovasi seperti ini memang diharap keluar dari dosen. Sehingga dari penelitian yang mereka lakukan, bisa dihasilkan sebuah paten. Dengan adanya paten itu, UMRI bisa menjadi perguruan tinggi yang bisa bermanfaat secara ekonomi.

Langkah yang dipelopori Kafrawi itu juga diharap mendorong dosen lain melakukan hal yang sama. Apalagi negara memberi dana yang cukup besar untuk riset. “Hanya saja riset yang dibutuhkan yaitu yang memiliki manfaat besar. Karenanya, pemerintah lebih selektif menyalurkan dana,” kata Rektor.

Menurutnya, pihak universitas ikut mendukung dengan memberi fasilitas belajar yang cukup baik. Apalagi sudah dibangun kerjasama dengan UTM dan Universitas Airlangga. (MC Riau/mad/toeb)