Pemko Pematangsiantar Siapkan 5 Langkah Waspadai Wabah Difteri

:


Oleh MC Kota Pematangsiantar, Sabtu, 16 Desember 2017 | 14:37 WIB - Redaktur: Tobari - 509


Pematangsiantar, InfoPublik - Pemko Pematangsiantar, melalui dinas kesehatan, telah melakukan langkah pencegahan dan penanggulanngan wabah difteri melalui puskesmas dan rumah sakit, serta berkoordinasi dengan petugas surveilan, monitoring, serta memberikan vaksin imunisasi.

"Langkah tersebut dilakukan untuk menyikapi surat edaran Menkes RI nomor HK.02.01/Menkes/158/2017 tentang kewaspadaan penyakit difteri dan surat edaran Pemprovsu nomor. 440/7260/2017," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dr. Ronald H Saragih, Jum'at (15/12).

Menkes minta produksi vaksin untuk difteri dipercepat, Outbreak Response Immunization (ORI) akan dilakukan secara bertahap yang akan diawali Senin (11/12) di 12 kabupaten/kota di 3 provinsi (DKI Jakarta, Jawa barat, dan Banten). Selanjutnya akan dilakukan pada Januari dan Juli 2018. 

Demikian salah satu uangkapan Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, dikutip dari situs kementerian Kesehatan.go.id terbitan 10 Desember 2017 yang lalu.

Diterangkan dr. Ronald, tanda dan gejala penyakit difteri diantaranya demam, ada pseudo membran tebal warna putih, keabuan, kebiruan melapisi tenggorokan dan tonsil (ciri khas), hidung berair, bengkak di area leher, sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, kelenjar getah bening dileher membengkak,  serta kesulitan bernafas dan nafas cepat.

Tanda dan gejala umumnya muncul 2 - 5 hari setelah terinfeksi, namum bisa juga baru muncul 10 hari kemudian, penularan penyakit difteri terjadi melalui tetes udara yang dikeluarkan oleh penderita ketika batuk atau bersin, penularan juga dapat terjadi melalui tissue/sapu tangan atau gelas bekas minum penderita atau menyentuh luka penderita.
 
Anak-anak kurang dari 5 tahun dan orang dewasa sangat berisiko tertular penyakit difteri, sedangkan orang dewasa bisa menjadi carrier untuk menularkannya kepada anak-anak, apabila ada tanda dan gejala seperti diatas, segera bawa anak ke puskesmas dan rumah sakit.

Langkah-langkah yang telah dilakukan Dinas Kesehatan kota Pematangsiantar antara lain, menyampaikan surat edaran keseluruh puskesmas dan rumah sakit, koordinasi dengan petugas surveilans, monitoring wilayah kerja, menyediakan vaksin imunisasi untuk bayi dan balita di seluruh puskesmas, mengimbau kepada masyarakat untuk mengkoordinasikan apabila ditemukan kasus difteri.

"Sejauh ini di kota Peamatangsiantar belum kita temukan kasus penyakit difteri, kita imbau masyarakat dapat berkoordinasi ke pemerintah kota melalui dinas kesehatan bila ditemukan kasus Difteri," katanya. (Humas/S2/toeb).