Pelayaran Perdana, Angkutan Jarak Jauh Jakarta - Surabaya Kini Tersedia

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 11 Desember 2017 | 06:12 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan meresmikan pelayaran perdana angkutan penyeberangan jarak jauh (Long Distance Ferry/LDF) lintas Jakarta-Surabaya. Hal ini untuk mengurangi beban jalan raya di sepanjang jalur pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

Dipilihnya angkutan penyeberangan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu moda angkutan penyeberangan berpadu dengan moda angkutan jalan dan kereta api dengan penanganan barang/muatan lebih sederhana (tidak terjadi kegiatan bongkar muat dalam perpindahan moda angkutan), kapal angkutan penyeberangan tidak memerlukan fasilitas pandu untuk olah gerak di kolam pelabuhan, memiliki jadwal yang tetap dan teratur (ada atau tidak ada muatan tetap berangkat), dan bersifat door to door.

"Kemacetan yang terjadi di jalur pantura berdampak pada pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM), kerugian waktu, polusi, korban jiwa dan berkurangnya daya tarik wisata. Hal-hal itulah yang kemudian memacu Kemenhub untuk memberi solusi, yakni dengan mengalihkan sebagian arus logistik dari jalan raya ke angkutan penyeberangan," ujar Inspektur Jenderal Kemenhub, Wahju Satrio Utomo (Tommy), mewakili Menhub Budi Karya Sumadi pada peresmian angkutan penyeberangan jarak jauh di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (10/12). 

Kemenhub telah melaksanakan pelayanan angkutan penyeberangan di lintas Jakarta - Surabaya bekerjasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Jagat Zamrud Khatulistiwa.

Pelayanan angkutan penyeberangan KMP Ferrindo 5 akan sandar di Dermaga 107 - 109 Pelabuhan Tanjung Priok dan Dermaga Zamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sedangkan KM. RoRo Prayasti akan sandar di Dermaga Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Dermaga Maspion Gresik.

Pelayanan angkutan penyeberangan lintas Jakarta - Surabaya ini merupakan program Pemerintah untuk mendukung tol laut sehingga dapat memicu tumbuhnya pelayanan angkutan penyeberangan jarak jauh di berbagai wilayah dan bersinergi dengan tol laut sehingga menimbulkan efisiensi pada sistem logistik Indonesia. 

Menurut Irjen Tommy, untuk sementara, kegiatan ini diberikan subsidi hingga mencapai nilai keekonomian sebagai triger untuk membangun segmen perpindahan moda transportasi truk dari darat ke laut.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 14 trip untuk masing-masing kapal pada Desember 2017 sebanyak dua kali pelayaran dalam seminggu dari Jakarta dan dua kali pelayaran dari Surabaya," katanya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menambahkan, KMP Ferrindo 5 berbobot 3.587 GT berkapasitas 100 unit kendaraan campuran dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferri. Sedangkan KM Roro Prayasti berbobot 26.906 GT mampu mengangkut 200 kendaraan campuran dan dioperasikan PT Jaga Zamrud Khatulistiwa.

"Pengoperasian pelayanan angkutan penyeberangan Jakarta-Surabaya ini diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan, penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), polusi udara, dan biaya pemeliharaan jalan yang terdampak dari berat kendaraan dengan beban yang berlebih," imbuhnya.