Banser Kirim Bantuan dan Kerahkan Personil Bantu Bencana Pacitan

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 4 Desember 2017 | 11:40 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Surabaya, InfoPublik - Sebagai wujud tanggungjawab dan peduli atas penderitaan sesama, Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Jatim dan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Jawa Timur dikerahkan untuk memberikan bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Pacitan. 

Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Banser Jawa Timur HM Syafiq Syauqi mengatakan, aparat kepolisian, TNI, relawan bencana dan Banser ikut serta bergerak membantu evakuasi warga terdampak bencana Pacitan.

Sejak terjadi longsor, Banser Tanggap Bencana (Bagana) dan Ansor Pacitan sebanyak 75 personil sudah bergerak dan tersebar di semua titik lokasi bencana. 

"Jum’at sore personel tambahan juga telah berangkat dengan membawa peralatan dan 2 truk bantuan untuk korban bencana, dan siang ini tim Banser Husada/kesehatan (Basada) akan berangkat ke Pacitan guna mensupport tenaga medis di posko-posko yang ada," kata Syafiq, Sabtu (2/12). 

Menurut Komandan Banser Jatim ini, bersama aparat setempat dan relawan lain, Banser melakukan koordinasi serta pembagian tugas. Di antaranya membantu mengatur lalu lintas, mengevakusi korban, serta membantu mendirikan posko dan pos pengungsian.

“Kami siagakan tim khusus Banser di sekitar Pacitan (Ponorogo, Magetan, Trenggalek, Ngawi dan Tulungagung) untuk selalu stand-by  untuk siap sedia bila sewaktu-waktu diperlukan untuk mensupport pasukan di Pacitan dan daerah lain," ujarnya. 

Banjir yang disebabkan oleh Siklon Tropis Cempaka ini berdasarkan keterangan Komandan Tanggap Darurat Bencana Pacitan Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang, mengatakan, up date data terakhir, Jum’at (1/12), data korban banjir  dan longsor  di Pacitan bertambah menjadi 25 orang. 

Hari keempat, Korban menjadi 25 orang, 10 korban belum ditemukan. Ke-25 korban tersebut, terdiri dari enam korban banjir dan 19 korban tanah longsor. Sedangkan, korban yang sudah ditemukan 15 orang, lima korban banjir dan 10 korban tanah longsor. 

Proses pencarian terkendala kondisi alam yang tak mendukung, termasuk medan dan jaringan komunikasi yang masih terputus. Akses menuju lokasi yang tidak dapat diakses oleh alat berat. Sehingga pencarian dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan menyemprotkan air. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad/toeb)