Siklon Tropis Cempaka, BMKG Imbau Siaga Cuaca Ekstrem Tiga Hari Ke Depan

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 28 November 2017 | 13:35 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya siklon tropis CEMPAKA yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono Rahadi Prabowo menjelaskan, adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah Selatan Jawa Tengah mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya.

Dampak yang ditimbulkan adanya siklon tropis Cempaka berupa Potensi Hujan Lebat di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

Selain itu, potensi angin kencang hingga 30 knot di Wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian utara, perairan Utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian selatan dan perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba.

Kemudian potensi gelombang tinggi 2,5 meter – 6 meter di perairan selatan Jawa Timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.

Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. Terutama aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang.

Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa, selain itu diimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Tengah dan DIY.