Pantau Kampanye Hitam, Polda Jatim Gencarkan Patroli Siber

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Minggu, 19 November 2017 | 18:24 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 175


Surabaya InfoPublik – Pelaksanaan pesta demokrasi kerap tak lepas dari munculnya kampanye hitam yang menyudutkan pasangan tertentu. Terlebih penggunaan media IT melalui internet baik melalui website atau media sosial hingga menjadi viral pun menjadi hal yang mudah dijumpai. Guna meminimaisasi kampanye hitam di dunia maya, Polda Jatim kini telah menugaskan tim patroli siber khususnya mengawal jalannya Pilkada Serentah 2018 mendatang.

“Untuk mengatasi potensi gangguan dari dunia maya jelang dan saat pelaksanaan Pilkada 2018 karena itu kita disiapkan pasukan patroli siber. Apalagi tahun ini adalah tahun-tahun politik, ada black campaign, jelek-jelekkan calon lain, dan macam-macam,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Jumat (17/11).

Dirinya menjelaskan, tanda-tanda gangguan Pilkada Jatim melalui medsos sudah ada. Tetapi dia memastikan Jatim tetap kondusif. “Polda ada patroli siber dua puluh empat jam. Bahkan kita sudah punya Subdit Cyber yang sekarang sudah bertugas memantau dunia maya,” kata jenderal polisi bintang dua tersebut.

Dengan berpatrolinya tim siber, mantan Kapolda Kepala Divisi Teknologi Informasi Mabes Polri tersebut mengimbau agar para netizen atau warganet bisa lebih bijak menmanfaatkan penggunaan internet dan media sosial.  "Kita berharap para netizen dan pengguna internet menyebarkan yang positif, yang tidak jelek-jelekkan orang lain, yang tidak mengadu domba,” jelasnya.

Ia berharap warganet bisa menyebarkan informasi yang benar demi menjaga kondusivitas wilayah Jawa Timur. “Netizen yang cinta perdamaian, yang cinta menjaga hubungan baik dengan hati bersih demi menjaga Jawa Timur. Itu saja,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menambahkan, saat ini Polda Jatim mendeteksi sekitar 805 media mainstreamdan media sosial yang diduga sengaja dibuat guna kepentingan Pilkada. “Kami sudah punya data sebanyak 805 media sosial dan media lain (media mainstream). Dan terus kita pantau,” kata Barung.

Dijelaskannya, media-media ini akan terus dipantau oleh Unit Cyber Crime Polda Jatim. Dengan harapan media tersebut tidak mengarah pada Hate Speech (ujaran kebencian) atau saling adu domba di media sosial. Terlebih jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Jatim, yang nantinya ada kampanye para calon maupun kandidat-kandidat Kepala Daerah.

“Kita pantau terus media-media ini. Jangan sampai mengarah pada ujaran kebencian maupun saling perang umpatan di media sosial,” tegas Barung. Guna terhindar dari aksi provokasi yang terjadi di dunia maya, Barung mewanti-wanti masyarakat untuk lebih cermat dan teliti menerima segala jenis informasi maupun pemberitaan. Salah satu yang harus diketahui masyarakat di antaranya, terkait siapa sumber informasi tersebut dan media mana yang merilis kabar itu. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-afr/eyv)