Kementan Dukung Pengembangan Pertanian Perkotaan

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 15 November 2017 | 15:01 WIB - Redaktur: Juli - 4K


Bogor, InfoPublik - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian di perkotaan (urban farming), karena merupakan kegiatan positif dan banyak membawa manfaat bagi ibu rumah tangga.

Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Tri Agustin Satriani, mengatakan pertanian perkotaan (urban farming) merupakan kegiatan positif dan membawa banyak manfaat bagi ibu rumah tangga.

“Kami sangat senang dan mendukung jika ada masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian di perkotaan,” ujar Agustin dalam acara Symposium for Sustainable Development yang diselenggarakan Departemen Landskap Institut Pertanian Bogor (IPB) di IICC Bogor, Rabu (15/11).

Menurutnya, pertanian perkotaan atau urban farming merupakan kegiatan sangat positif dan membawa banyak manfaat bagi ibu-ibu dalam mendekatkan pangan terhadap keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).

“Pemerintah sangat mendukung kegiatan seperti ini sehingga dapat mewujudkan generasi yang sehat dan produktif. Pihaknya juga melakukan program aksi pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sejak tahun 2009,” tuturnya.

Agustin mengatakan, dalam program KRPL ini, pemerintah memberikan bantuan dan pembinaan kepada kelompok masyarakat, khususnya kelompok wanita tani dan dasa wisma untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

Bantuan diberikan dalam bentuk kebun bibit dan demplot, sehingga diharapkan keberadaan KRPL bisa berkelanjutan. Bibit juga diberikan kepada sekolah-sekolah dasar. Para pelajar SD diajak untuk membuat kebun di pekarangan sekolah masing-masing.

“Supaya sejak dini anak dapat belajar untuk mencintai pertanian dan meningkatkan pengetahuan akan konsumsi pangan lokal,” kata Agustin.

Sementara, optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan diversifikasi konsumsi pangan, ke depannya akan dikembangkan kepada kelompok masyarakat yang lebih besar, seperti pondok pesantren maupun lembaga keagamaan lainnya.

Diharapkan model urban farming dapat dikembangkan oleh generasi muda. Sehingga menjadi gaya hidup sebagaimana adanya tren urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari desa ke perkotaan.