Sebulan Tinggalkan Sekolah, 250 Pelajar dan Guru Arungi Nusantara

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 14 November 2017 | 22:06 WIB - Redaktur: Juli - 471


Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 250 pelajar sekolah menengah atas dan guru wilayah DKI Jakarta jadi peserta Pelayaran Lingkar Nusantara dan Bhakti Bela Negara dalam rangka Sail Sabang, 19 November-17 Desember 2017.

Pelayaran satu bulan dengan menggunakan kapal perang binaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), ini dengan sendirinya membuat mereka harus rela meninggalkan bangku sekolah untuk sementara.

Rute Pelayaran Lingkar Nusantara tahun ini yakni Jakarta-Batam-Belawan-Sabang-Padang-Bengkulu-Jakarta. Para siswa dan guru juga disiapkan untuk meramaikan Sail Sabang 2017.

Sail Sabang 2017 berlangsung 28 November-5 Desember di Teluk Sabang dan Gapang Resort dengan tema "Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia". Puncak acara diselenggarakan pada 2 Desember di Sabang Fair, Kota Sabang, Aceh, dengan menampilkan atraksi seperti flying pass dan kompetisi deep dive di kedalaman lebih dari 50 meter.

Sebelum pelepasan mengarungi Nusantara, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada para peserta Pelayaran Lingkar Nusantara dan Bhakti Bela Negara Sail Sabang 2017.

Ryamizard mengingatkan pentingnya bela negara kepada peserta pelayaran di Kementerian Pertahanan. Bela negara itu merupakan wujud mencintai Tanah Air dan bangsa Indonesia.

"Kalian wajib bela negara, kenapa? Di Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib bela negara. Jadi kalau bisa bukan hanya Kementerian Pertahanan yang bela negara, semua juga harus bela negara," ujar Menhan.

Menurut Ryamizard, bentuk bela negara bukan hanya dengan berperang, tapi juga bisa dalam bentuk mencintai bangsanya. Mencintai bangsa juga merupakan bentuk syukur kepada Allah, Sang Pencipta. "Rasa syukur kita kepada Allah, terima kasih kita kepada negara ini untuk itu kita harus bela negara," tutur Ryamizard.

Ryamizard ingin 20-30 tahun ke depan peserta pelayaran menjadi seorang pemimpin. Ia ingin mereka menjadi pemimpin yang mempunyai jiwa nasionalis dan semangat juang. "Dalam 20 sampai 30 tahun, negara ini milik kalian, 20 sampai 30 tahun lagi kalian akan menjadi pejabat. Entah itu bupati, entah itu presiden," ujar Ryamizard