Kemenhub Berikan Bantuan 300 Life Jacket Untuk Pelayaran Rakyat di Banjarmasin

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 14 November 2017 | 16:04 WIB - Redaktur: Juli - 671


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) memberikan bantuan 300 unit Life Jacket kepada asosiasi/pengusaha kecil pelayaran rakyat. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemenuhan aspek keselamatan angkutan di perairan.

Pemberian life jacket tersebut dilakukan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili Direktur KPLP Marwansyah dalam acara Sosialisasi Peralatan Keselamatan Pelayaran Tahun 2017 dengan tema Keselamatan Pelayaran Adalah Tanggung Jawab Bersama, pada Selasa (14/11) di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Menurut Marwansyah, dalam PM 189 Tahun 2015  tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Perhubungan, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas dan tanggung jawab di bidang pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhanan dan lingkungan maritim.

"Oleh karenanya, dalam rangka pemenuhan aspek keselamatan, khususnya pelayaran rakyat, maka perlu dilengkapi dengan standar peralatan keselamatan minimal yang ada di kapal, yaitu Life Jacket guna meminimalisir terjadinya korban jiwa jika terjadi kecelakaan kapal atau musibah di laut," ujar Marwansyah.

Menurut Marwansyah, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar masih tetap membutuhkan pelayaran rakyat sebagai salah satu moda transportasi penghubung antarpulau meski kerap ditemui beberapa kendala dalam pelayaran rakyat, seperti ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaut serta usia kapal pelayaran rakyat yang sudah tua. 

Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut berkomitmen melakukan modernisasi dan meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran rakyat dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dan melakukan revitalisasi agar pelayaran rakyat dapat memenuhi standar keselamatan dan keamanan pelayaran.

"Pelayaran rakyat biasanya mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Seperti budaya masyarakat Aceh, Juwana-Jawa Tengah, budaya masyarakat Bulukumba-Sulawesi Selatan, Madura, budaya Muncar-Banyuwangi, dan tentunya budaya masyarakat di Banjarmasin ini," kata Marwansyah.

Menurut Marwansyah, pengelolaan kapal pelayaran rakyat biasanya dikelola secara tradisional dan didasari kedekatan emosional antara pemilik kapal yang punya modal dan operator kapal.

Untuk itu, Pemerintah terus mendorong industri pelayaran rakyat agar terus berkembang dengan memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan pelayaran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo menegaskan bahwa keselamatan pelayaran adalah harga mati dan tanpa kompromi.

"Saya menginstruksikan jajaran Perhubungan Laut untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa kompromi. Khusus untuk pelayaran rakyat, saya minta agar lakukan pendekatan persuasif kepada pemilik kapal, operator kapal dan masyarakat agar mereka mengerti dan sadar pentingnya keselamatan pelayaran. Dengan menggunakan life jacket selama pelayarannya, menunjukan kepedulian mereka terhadap keselamatan pelayaran," tambah Agus.