KSOP Kelas V Muara Angke Beri Bantuan 100 Life Jacket Bagi Penumpang Anak-Anak

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 10 November 2017 | 23:29 WIB - Redaktur: Juli - 907


Jakarta, InfoPublik - Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantor KSOP Kelas V Muara Angke memberikan bantuan 100 (seratus) Life Jacket bagi penumpang anak-anak kepada Operator Kapal Tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Muara Angke. 

Pemberian bantuan Life Jacket tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Kampanye Keselamatan Pelayaran, di Muara Angke, Jumat (10/11).

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Muara Angke Capt. Wahyu Prihanto mengemukakan, pemberian life jacket tersebut dimaksud untuk mendukung para operator kapal mewujudkan keselamatan pelayaran khususnya bagi kapal-kapal tradisional.

"Selama pelayaran, penumpang wajib mengenakan pelampung atau life jacket. Hal ini untuk keselamatan pelayaran,” tegas Wahyu dalam Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Jakarta, Jumat (10/11).

Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian seluruh penumpang, jangan sampai diabaikan. Budaya selamat harus dimulai dari penumpang itu sendiri.

Wahyu mengingatkan bahwa pihaknya tidak ingin peristiwa kebakaran kapal terjadi lagi dalam pelayaran, khususnya yang berangkat dari Pelabuhan Muara Angke.

Menuju Kepulauan Seribu, penumpang regular biasanya menggunakan kapal tradisional yang terbuat dari bahan kayu dan fiber.

Dalam kesempatan itu, Wahyu juga melakukan simulasi cara memakai jaket pelampung untuk penumpang, disaksikan seluruh penumpang yang akan berangkat ke Kepulauan Seribu.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Humas Perhubungan Laut Kemenhub, Lollan Panjaitan menambahkan, Pemerintah tiada henti terus mengingatkan masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran.

"Untuk mewujudkan transportasi laut yang aman dan selamat, tentu saja kita bersama harus menempatkan keselamatan dan keamanan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak dan menjadi budaya bagi para pengguna jasa transportasi laut," ujar Lollan.

Dengan menjadikannya budaya, lanjut dia, segala upaya penanganan keselamatan pelayaran yang selama ini dilakukan diharapkan bukan hanya dalam bentuk penanganan musibah yang bersifat responsif saja, tetapi juga dilakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat preventif.

Oleh karena itu, Lollan meminta agar semua pihak dapat mendukung peningkatan keselamatan pelayaran melalui kesadaran dalam mentaati peraturan keselamatan seperti penggunaan life jacket selama berlayar sehingga dapat tercipta keselamatan pelayaran di atas kapal. 

"Terciptanya keselamatan pelayaran bukan hanya milik regulator saja, tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk operator kapal dan para penumpang," imbuhnya.

Lollan juga berpesan kepada jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan melakukan pengawasan bagi pemenuhan persyaratan keselamatan pelayaran terhadap kapal-kapal yang beroperasi khususnya di wilayan kerja Pelabuhan Muara Angke. 

"Saya meyakini bahwa program kerja terkait keselamatan pelayaran yang dikeluarkan Pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik, apabila tidak didukung oleh petugas di lapangan sebagai ujung tombak. Apalagi di Pelabuhan Muara Angke ini kerjasama dan koordinasi antar pihak sangat penting dan dibutuhkan mengingat padatnya mobilisasi penumpang melalui pelabuhan ini," tutup Lollan.