Dinkes Bone Bolango Targetkan 6 Puskesmas Terakreditasi

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Senin, 6 November 2017 | 06:14 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Bone Bolango, Infopublik – Enam Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bone Bolango mengikuti penilaian akreditasi Puskesmas tahun ini.

Terkait dengan hal ini, Pemkab Bone Bolango melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menargetkan bisa meraih nilai akreditasi yang memuaskan (utama) bahkan nilai paripurna (terbaik).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bone Bolango, Meyrin Kadir, menyebutkan keenam Puskesmas yang mengikuti penilaian akreditasi diantaranya Puskesmas Tilongkabila, Puskesmas Tapa, Puskesmas Bone, Puskesmas Botupingge, Puskesmas Kabila, dan Puskesmas Toto.

“Untuk penilaian akreditasi Puskesmas Tilongkabila sudah dilaksanakan pada bulan Agustus 2017. Puskesmas Tapa dan Puskesmas Bone itu sudah dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Sementara untuk Puskesmas Kabila, Botupingge dijadwalkan pada tanggal 6-11 November 2017 dan Puskesmas Toto menunggu jadwa survei,” ujar Meyrin Kadir, Minggu (5/11).

Menurutnya, dalam penilaian akreditasi ini, banyak persiapan yang telah dilakukan oleh Dinkes Bone Bolango dan juga puskesmas-puskesmas yang diakreditasi, terutama menyiapkan sumber daya manusianya (SDM), sarana dan prasarananya serta kelengkapan dokumen-dokumen penunjang, baik SOP, protap dan sebagainya.

Meyrin mengatakan akreditasi puskesmas sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, pihaknya berharap dari akreditasi enam puskesmas ini bisa mendapatkan nilai yang memuaskan (utama) bahkan paripurna (terbaik).

“Selama ini, Puskesmas di Bone Bolango baru mendapatkan akreditasi Madya, belum ada yang utama atau paripurna. Makanya kita berharap di enam Puskesmas yang diakreditasi tahun 2017 ini, minimal mendapatkan nilai utama bahkan bisa paripurna,” harapnya.

Meyrin menambahkan untuk penilaian akreditasi puskesmas ini, itu langsung dilaksanakan oleh tim yang diutus oleh Komisi Akreditasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dengan kriteria yang dinilai meliputi Administrasi dan Manajemen Puskesmas, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dengan 776 elemen penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015.

Memang masih banyak yang harus dibenahi dan perlu perbaikan, karena penyelenggaraan Puskesmas termasuk ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana harus sesuai dengan Permenkes Nomor 75 tahun 2014.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya akreditasi ini ke depan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik,  para tenaga kesehatan juga menjadi bangga dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta mendapatkan keamanan baik pasien maupun petugasnya. 

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bone Yenispa Kadir menambahkan akreditasi Puskesmas merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien.

“Alhamdulillah dari 9.700 puskesmas di seluruh Indonesia Puskesmas bone tahun 2017 ini, berani maju untuk di survei untuk puskesmas ke 2.250,” ujarnya.

Dia mengatakan meski dengan puskesmas kawasan sangat terpencil, Puskesmas Bone berani maju di banding Puskesmas yang ada di perkotaan dan pedesaan.

“Di wilayah Bone Pesisir Kabupaten Bone Bolango, ada lima puskesmas, tapi justru Puskesmas Bone yang paling ujung yang pertama berani maju untuk mendapatkan predikat Puskesmas terakreditasi,” katanya.

Menurutnya, yang dinilai oleh tim surveyor di Puskesmas Bone itu ada 776 elemen penilaian. ”Jadi selama setahun itu pihaknya mempersiapkan proses akreditasi di Puskesmas Bone, terutama perbaikan sarana prasarana yang harus sesuai Permenkes 75 tahun 2014,” urainya dan menambahkan manajemen Puskesmas sesuai Permenkes 44 tahun 2016, termasuk itu ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) juga salah satu syarat akreditasi.

Selama penilaian oleh tim surveyor Kemenkes RI, ada wawancara lintas sektor di Kecamatan Bone untuk mencari tahu sejauh mana peran lintas sektor di bidang kesehatan, dan apa program-program kesehatan tersosialisasi di masyarakat. 

Bahkan tim surveyor juga mengadakan telusur ke pasien-pasien yang datang. Bertanya-tanya apa pasien mengetahui hak dan kewajiban. Apa petugas Puskesmas ramah, cepat dan tanggap dalam melayani pasien.

”Semua itu di tanya langsung ke pasien, begitu juga mereka telusur ke desa dan mempertanyakan langsung ke masyarakat apa mereka tahu manfaat Posyandu,” jelas Yenispa. (MC Bone Bolango/Hms/Kadir)