Genjot Peningkatan Produksi Sapi, Kementan Lakukan Inseminasi Buatan Secara Massal

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 31 Oktober 2017 | 10:45 WIB - Redaktur: Juli - 312


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik terhadap sapi sapi milik masyarakat secara massal. Hal tersebut guna menggenjot pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) dalam meningkatkan populasi ternak sapi potong dalam di negeri.

Upsus Siwab ini dilakukan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Propinsi Sulawesi Tenggara. Hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu: Bupati Konawe Selatan, Ketua DPRD Kab. Konawe Selatan, Kapolres Konawe Selatan, masyarakat dan para pelaku usaha peternakan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, salah satu upaya Pemerintah bersama pemerintah daerah untuk terus mendorong pertumbuhan populasi ternak adalah melalui optimalisasi reproduksi. Hal ini karena IB pada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan populasi dan mutu genetik ternak.

“Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” kata Ketut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/10).

Ketut menambahkan, berdasarkan data kumulatif per 1 Januari hingga 23 Oktober 2017, capaian IB nasional adalah sebanyak 3.020.447 ekor atau 75,5 persen dari target 4 juta ekor. Sedangkan kontribusi Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap target IB nasional adalah 14.976 ekor atau 31,5 persen dari target 47.468 akseptor. Untuk capaian kebuntingan, sebanyak 14.179 ekor atau 54,3 persen dari target.

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kontribusi Kabupaten Konawe Selatan terhadap target Provinsi Sulawesi Tenggara adalah yang terbesar yaitu 25,5 persen atau sebanyak 12.100 akseptor IB dan sebanyak 6.544 ekor kebuntingan. Raihan IB per 21 Oktober 2017 mencapai 5.016 ekor atau 41,4 persen dan raihan kebuntingan sebanyak 1.271 ekor atau 19,4 persen.

“Capaian kinerja Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Konawe Selatan tersebut perlu untuk terus ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan capaian IB dan Kebuntingan adalah dengan meningkatkan kinerja petugas di lapangan, dengan cara IB massal seperti ini dan terus mendorong gerakan massal Pemeriksaan Kebuntingan (PKb) di semua daerah,” tuturnya.

I Ketut Diarmita menyampaikan, salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan Upsus Siwab adalah kegiatan Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Betina Produktif. Salah satunya melalui penandatanganan MoU antara Pemda Konsel dengan Polres Konsel tentang pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif di Kabupaten Konawe Selatan.

“Saya berharap semua pihak berkomitmen untuk mendukung upaya menurunkan pemotongan betina produktif dan mensukseskan upsus Siwab untuk mewujudkan upaya peningkatan populasi sapi dan kerbau nasional untuk mendukung kemandirian pangan", kata Ketut.

Sementara Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga mengatakan, sektor peternakan merupakan salah satu sektor unggulan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang perlu terus didorong untuk dikembangkan agar mampu menjadi daerah penyedia ternak nasional khususnya sapi.

Menurutnya, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki potensi peternakan yang cukup besar, salah satunya padang penggembalaan untuk pengembangan ternak sapi. Populasi sapi potong di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini mencapai 331,9 ribu ekor, sedangkan di Konawe Selatan sebanyak 65,5 ribu ekor.

Ia menmyebutkan, beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara juga sudah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan sapi nasional yaitu di Kabupaten Konawe Selatan, Konawe, Bombana, dan Muna melalui SK. Menteri Pertanian No. 80/Kpts/RC.040/12/2016.