Menpora Berharap Tahun Ini LSN Kembali Lahirkan Pemain untuk Timnas

:


Oleh Astra Desita, Senin, 30 Oktober 2017 | 13:42 WIB - Redaktur: Juli - 396


Jakarta, InfoPublik - Puncak kompetisi terobosan baru pencarian pesepakbola Indonesia, Liga Santri Nusantara (LSN) 2017, digelar di Stadion sarat sejarah perjuangan, Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Kembang, Jawa Barat, Minggu (29/10) malam.

Menpora Imam Nahrawi mewakili Presiden Joko Widodo menutup secara resmi perhelatan ini, sekaligus melakukan tendangan bola sebagai pertanda pertandingan final yang mempertemukan Tim Ponpes Darul Huda Ponorogo - Jawa Timur vs Ponpes Darul Hikmah Cirebon - Jawa Barat.

Liga Santri Nusantara (LSN) tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan. Disampaikan banyak sekali kemajuan dibanding tahun sebelumnya, keikutsertaan pondok pesantren mencapai 1.048 ponpes seluruh Indonesia. Bila rata-rata 20 pesepakbola tiap ponpes berarti lebih dari 20.000 santri terlibat dalam liga yang mengusung tema "Dari Pesantren untuk NKRI". 

Menpora berharap LSN ke-3 ini mampu melahirkan pesepakbola nasional yang handal sebagaimana tahun sebelumnya. "Pertama saya menyampaikan salam hangat dari Presiden Jokowi, seyogyanya beliau ingin hadir langsung melihat potensi para santri yang luar biasa ini demi kejayaan olahraga Indonesia, namun karena sesuatu hal beliau menugaskan saya," ucap Menpora membuka sambutannya.

Menurutnya, pantas kiranya kegemilangan Muhammad Rafli Mursalim jebolan LSN 2016 asal Ponpes Al As'ariyah Banten yang menjadi bomber andalan Timnas U-19, bukan sekedar sanjungan.

"Lebih dari itu saya berharap semoga menginspirasi para santri yang terlibat pada LSN kali ini dan masa mendatang untuk dapat menjadi yang terbaik membela bangsa dan negara," tambahnya dalam memberi semangat.

Ada pesan dari Presiden bahwa para santri yang menjadi pesepakbola tetaplah belajar, tantangan masa kini dan ke  depan semakin berat, sehingga penguasaan keilmuan baik ilmu agama maupun pengetahuan lainnya dan teknologi tetap menjadi hal utama yang harus ditekuni.

"Pesan Bapak Presiden Jokowi, para santri yang menjadi pesepakbola harus tetap ngaji dan belajar. Kemajuan teknologi masa kini menjadi peluang sekaligus tantangan, namun tidak perlu khawatir pemerintah selalu mendukung para santri dan ponpes agar selalu maju. Dan khusus dari LSN semoga lahir para bintang sepakbola nasional yang hebat dan berakhlak mulia," tutup Menpora.

Adapun pertandingan final LSN 2017 melahirkan jawara-jawara baru yaitu Tim Ponpes Darul Huda Ponorogo sebagai Juara I yang menundukkan Ponpes Darul Hikmah Cirebon sebagai Juara II dengan skor 1-0 yang dicetak pemain nomor punggung 15. Adapun juara ketiga diraih bersama dua tim yang kalah di semifinal yaitu Ponpes Arraisiyah Tangsel dan Ponpes Al Kahfi Kebumen.

Selesai pertandingan langsung diserahkan tropi penghargaan dan uang pembinaan, Menpora menyerahkan kepada Juara I Ponpes Darul Huda Ponorogo uang pembinaan sejumlah Rp150juta, Rp100jt dari Kemenpora, Rp50juta dari PBNU.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Juara II sejumlah Rp100juta, Rp75juta dari Kemenpora dan Rp25juta dari PBNU. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Ketua RMI KH Abdul Ghaffar Rozin juga menyerahkan masing-masing Rp75juta, Rp50juta dari Kemenpora dan Rp25juta PBNU.

Hadir, Muhtasyar PBNU KH Muhtadi Dimyati, jajaran PBNU Jabar, Asdep Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Bayu Rahadian, Duta Pemuda dan Pelajar Kemenpora Gloria Natapradja Hamel.