Pemuda Harapan Bangsa, Di Era Globalisasi Penuh Tantangan Berani Bersatu

:


Oleh MC Kota Pematangsiantar, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 19:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 803


Pematangsiantar, InfoPublik-Pelaksanaan upacara peringatan hari sumpah pemuda ke-89 tahun 2017 di gelar di lapangan Haji Adammalik, dengan tema "Pemuda Indonesia Berani Bersatu", Walikota Pematangsiantar Hefriansyah, SE, MM bertindak sebagai Inspektur upacara pada Sabtu Pagi (28/10).

Upacara dimulai setelah inspektur upacara memasuki lapangan upacara dilanjutkan penghormatan, laporan pemimpin upacara, pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia, mengheningkan cipta dan pembacaan teks Pancasila oleh inspektur upacara, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, pembacaan teks keputusan kongres pemuda Indonesia tahun 1928, menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa.

Dalam amanat tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI yang di bacakan Walikota Hefriansyah, SE, MM mengatakan, delapan puluh sembilan tahun yang lalu sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul disebuah gedung di jalan Kramat Raya daerah Kwitang Jakarta, mereka mengikrarkan diri sebagai Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Ikrar ini menjadi monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang akhirnya melahirkan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Aktivitas pemuda waktu itu dilakukan melalui prosen koresponden menunggu tukang pos, jauh berbeda di era globalisasi saat ini, dengan berbagai sarana transportasi dan sarana komunikasi yang bisa diakses lebih mudah, untuk berada di ujung timur Indonesia, hanya menempuh waktu beberapa jam saja, untuk berkomunikasi cukup berkirim teks kapanpun dan dimanapun, tanpa menunggu tukang pos, interaksi sosial bisa dilakukan kapan saja, dimana saja.

“Dengan teknologi dan sarana komunikasi hari ini, kita lebih mudah untuk bersilaturahmi, untuk itu pemuda harus berani melawan berbagai ancaman yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa, tidak ada ruang untuk berselisih, jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisi api sumpah pemuda.

Presiden RI pertama Bung Karno pernah menyampaikan "Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, kalau sekedar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air, tapi ini bukan tujuan akhir, pesan Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia, api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan, kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta hindari ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita yang kadang kala mengemuka dan menggerus persaudaraan sesama anak bangsa.

Mari, kita kukuhkan persatuan dan kesatuan Indonesia, stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa, saatnya kita melangkah ketujuan lain yang lebih besar mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Forkopimda yang hadir antara lain, Kapolres, AKBP Dody Hermawan, S.Ik, DanRem 022/PT Kolonel Khoirul Hadi, Dan Denpom I/I  diwakili wadan Mayor CPM Mujoko, Plt. Sekda Drs.Resman Panjaitan,  Mayor Inf Jhoni Tambunan mewakili Dandim 0207/Simalungun, Dan Rindam I/BB diwakili Letkol Inf Raja, para OPD, para camat dan lurah se-Kota, serta para tokoh pemuda.

Peringatan hari sumpah pemudah ke 89 di Pematangsiantar juga di meriahkan dengan berbagai macam hiburan seperti tari-tarian dari berbagai daerah, merchin band dari pelajar tingkat SD dan SMA, serta atraksi beladiri juga tarian masal yang melibatkan peserta hingga ratusan siswa/siswi dari berbagai sekolah. (MC.PematangsiantarHumas/C1/S1/Eyv)