Petani Keramba Singo Mandiri Berdiskusi Dengan Pemangku Kepentingan Kali Kasin

:


Oleh MC Kota Malang, Jumat, 20 Oktober 2017 | 10:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 546


Malang, Infopublik - Harapan petani keramba Singo Mandiri Kota Malang untuk mendapatkan pasokan air yang cukup untuk budidaya ikan tampaknya semakin menemui titik terang.

Hal itu diinisiasi melalui pertemuan dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bango Gedangan Malang, Kamis (18/10).

Hadir Kepala UPT PSDA Malang, Pramono Hari juga utusan dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, Jasa Tirta, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, utusan dari  Balai Besar Pengelola Sungai Brantas di Jatim, dan Asosiasi Andalan Perikanan Kota Malang (APIK).

Ketua Kelompok Tani Singo Mandiri, Nurwahid, mengaku senang akhirnya bisa bertemu langsung dengan segenap pemangku kepentingan aliran kali Kasin. Kegiatan ini setidaknya tahu bagaimana prosedur perizinan untuk mengurus keramba.

“Selama ini kami bingung mau kemana mengeluh terkait usaha yang kami lakukan di Kali Kasin. Setelah duduk bersama dengan pemangku kepentingan, kami dapat memahami apa yang harus kami lakukan,” kata Nurwahid.

Nurwahid mencontohkan, kematian massal 3 ton ikan di tahun 2014 dan 300 kg ikan di bulan Juni 2017 lalu akibat penutupan aliran air di Kali Sukun membuat petani keramba panik. Pasalnya, selama ini untuk bisa menghidupi keluarga ataupun mendapatkan tambahan penghasilan melalui usaha keramba mereka.

“Kebanyakan anggota kelompok tani keramba Singo Mandiri adalah buruh bangunan, biasanya sepulang dari kerja merawat keramba. Keramba kebanyakan masih untuk sambilan untuk mendapatkan tambahan penghasilan,” terang Nurwahid.

Dari pertemuan denga para pemangku kepentingan pengelolaan Sungai Brantas, Nurwahid akan segera menginformasikan kepada anggota Kelompok Tani Singo Mandiri, untuk bersama-sama membahas apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Pramono Hari mengatakan, bahwa bisa bertemu dengan petani keramba di Kali Kasi dan segenap stakeholder di Malang. Adanya kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang silaturahmi untuk mencari solusi terbaik tanpa ada pihak yang dirugikan.

“Momen ini sangat bagus karena berbagai pihak yang berkepentingan terkait Kali Kasin semuanya berkumpul. Adanya kegiatan ini akan kami tindak lanjuti,” kata Pramono.   

Pada kesempatan ini, Pramono juga menjelaskan secara panjang lebar bagaimana fungsi pengelolaan Sungai Brantas termasuk sistem buka tutup di Bendungan Kadalpang. Di mana sungai ini tidak hanya untuk melayani kepentingan keramba saja, tetapi kepentingan hajat hidup orang banyak dan segenap warga. (cah/ram)