Blora Sudah Berubah

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Rabu, 18 Oktober 2017 | 08:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 723


Blora, InfoPublik - Sukses tim duta seni Kabupaten Blora di pementasan panggung terbuka Ojo Dumeh Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta telah menorehkan catatan sejarah perjalanan seni budaya dan potensi unggulan dari bumi Samin, Kabupaten Blora.  

Keterlibatan semua pihak dan kerja sama yang solid antara pimpinan daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pelaku dan pemerhati seni budaya Blora serta geliat dokumentasi dan publikasi dari  insan media adalah bukti ‘Blora Berubah’ di era kekinian.

Sebut saja, era pemerintahan Bupati Djoko Nugroho dan Wakil Bupati Arief Rohman telah mendulang prestasi di sektor seni budaya dan potensi unggulan daerah lainnya.

Tentu saja, itu multi player efect bagi para pelaku seni dan budaya serta pegiat dan perajin khususnya lini usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Blora untuk lebih inovatif berdaya saing dengan tidak mengesampingkan kearifan lokal dan potensi wisata yang dimiliki.

Blora memang sudah berubah. Tampilan seni budaya dan potensi unggulan daerah di panggung terbuka Ojo Dumeh Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sabtu (14/10) menunjukkan  betapa sinergitas pelestarian seni budaya setempat menjadi cita-cita bersama. Tidak hanya oleh warga Blora  yang menetap di daerah, tetapi berlaku bagi mereka yang telah merantau atau menetap di luar daerah Kabupaten Blora. 

Kahadiran sejumlah duta besar negara sahabat, yaitu Dubes Arab Saudi, Dubes Australia, Dubes Slovakia, Dubes Rusia, Dubes India, Dubes Bangladesh, Dubes Cina, Dubes Venezuela, Dubes Irak, Dubes Bosnia, Dubes Korea, Dubes Vietnam, Dubes Equador  dan Unesco menjadi sugesti untuk terus berusaha dan mempertahankan capaian prestasi yang patut disandang serta mendorong daya tarik Kabupaten Blora.

Para investor sudah sewajarnya ikut berperan membangun Blora karena Blora prospektif untuk investasi. Sehingga, tema ‘Blora Kumandhang’ tidak sekadar label semata. Sebab, Blora mampu membuktikan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Bupati Djoko Nugroho berharap, dengan terselenggaranya acara itu, Kabupaten Blora bisa semakin dikenal dan terkenal di mancanegara dengan seluruh potensinya. Para duta besar tidak hanya larut dan terhenti dalam petunjukan seni budaya saja, namun lain waktu bisa langsung datang ke Blora dan berinvestasi untuk pengembangan potensi Blora.

Pementasan seni drama tari (sendratari) yang dimotori Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Partiwisata (Dinporabudpar) melalui paguyuban seni barongan Risang Guntur Seto (RGS) berhasil memukau perhatian duta besar negara sahabat yang hadir menyaksikan lakon ‘Gembong Amijoyo Ndungkap’. Dinporabudpar juga menggelar stan khusus dengan menampilkan aneka batik khas Blora serta souvenir karya Cah Blora.    

Apresiasi pun terucap, salah satunya oleh Mister Bernards Alens Zako, Programme Specialist for Culture UNESCO Jakarta. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Blora telah berhasil melestarikan seni tradisi daerah peninggalan nenek moyang yang dinilai sangat bagus.

Sementara untuk potensi kerajinan akar kayu jati (gembol) yang ditunjukkan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora adalah bukti bahwa geliat para perajin di bumi Samin Blora telah menunjukkan eksitensi karya yang mampu bersaing dengan daerah sekitarnya. 

Bahkan, Dubes Arab Saudi, Mister Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi yang hadir bersama istrinya merasa senang bisa menyaksikan keberagaman seni budaya dari Kabupaten Blora. Ia tertarik dengan industri kerajinan akar kayu jati (gembol) yang saat itu ikut dipamerkan di Anjungan Jateng, TMII Jakarta. Bersama Bupati Djoko Nugroho berkeliling stan pameran yang memajang kerajinan akar kayu jati (gembol) dengan aneka bentuk seperti meja, kursi, ornamen hiasan dinding, patung dan furniture lainnya.

Saat seni pertunjukan berlangsung ia mengambil tempat duduk paling depan dan bersedia mengenakan iket (udeng) tradisional khas Sedulur Sikep (Samin) Blora.

Tidak kalah menarik perhatian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Blora mengambil angel yang berbeda dengan memamerkan aneka hasil pertanian dan tradisi petani Blora yang telah dipadukan dengan teknologi pertanian moderen.

Dari beras organik, buah pepaya, sawo, pisang byar, buah naga, cabai dan bawang merah menjadi perhatian pengunjung dan diminati untuk dimiliki dan dikonsumsi.   

Kehadiran komunitas perantau Blora (Kopra) yang ada di Jakarta menjadi perekat dan tekad sinergitas. Blora, memang sudah berubah tanpa meninggalkan adat dan tradisi yang melekat didukung pencitraan yang positif dari generasi ke generasi.  (MC Kab. Blora/Teguh/Kus)