Bupati Prihatin Bahasa Bonda dan Bolango Terancam Punah

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Senin, 16 Oktober 2017 | 05:11 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Bone Bolango, Infopublik – Bupati Bone Bolango Hamim Pou menyampaikan keprihatinannya karena ada prediksi dari para ahli bahwa Bahasa Bonda (Suwawa) jika tidak diurus dengan baik, maka diperkirakan akan terancam punah.

Untuk bahasa Bonda ini, kata Hamim Pou sesuai prediksi dari para ahli bahasa, kalau tidak diurus dengan baik maka diperkirakan 20 tahun yang akan datang itu sudah punah, karena diakibatkan tidak ada lagi penutur bahasa tersebut.

”Bahasa asli Suwawa ini terancam punah, akibat dari penuturnya semakin sedikit dan tidak dibarengi dengan pelestarian bahasa tersebut,” kata Hamim Pou dihadapan para pemangku adat dan tokoh-tokoh bahasa di Gorontalo pada mengukuhkan lembaga adat Totowawa’a “Bogota No Adati Totowawa’a Tuwawa Bonda”, di Yiladiya Dulohupa Kabupaten Bone Bolango, baru-baru ini.

Bahkan menurut Hamim Pou, tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan Suwawa juga diprediksi tinggal 50 persen menguasai diksi bahasa Bonda tersebut. Olehnya,  ini yang menjadi salah satu pekerjaan rumah kita kedepan.

”Jadi kita tidak hanya soal tata upacara adat, tapi bagaimana kita bersama-sama berupaya melestarikan bahasa Bonda ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hamim mengatakan persoalan kepunahan bahasa ini tidak hanya menjadi problem di Suwawa saja, tapi juga hal yang sama bahkan yang lebih parah sedang dihadapi oleh Bolango.

Menurutnya, bahasa Bulango itu sudah punah di Tapa-Bulango. Bahkan Bupati Hamim Pou mengatakan tinggal keluarganya saja yang mampu menuturkan bahasa Bolango ini, itupun sangat terbatas.

Itulah sebabnya, jelas Hamim Pou, pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango saat ini berjuang bersama Kantor Bahasa Gorontalo dan bekerjasama dengan masyarakat Bolango yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Provinsi Sulawesi Utara menyusun kamus Bahasa Bolango.

“Mudah-mudahan kamus Bahasa Bolango ini pada awal bulan November 2017 mendatang akan segera kita launching maupun luncurkan melalui seminar,” jelasnya.

Disisi lain, Bupati Hamim Pou mengatakan dalam rangka untuk pelestarian dan menjaga kepunahan Bahasa Bonda dan Bahasa Bolango ini, maka pihaknya akan mengeluarkan kebijakan. 
Mulai tahun depan dirinya akan menginstruksikan untuk semua acara maupun kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Suwawa cs, mulai dari pembawa acara (master of ceremony) itu harus menggunakan dua bahasa sekaligus, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Bonda. Hal yang sama juga harus dilakukan di wilayah Kecamatan Tapa-Bulango cs. (MC Bone Bolango/Humas/Kadir)