Bupati: Jadilah Pioner-Pioner Kemajuan Sumenep

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Kamis, 12 Oktober 2017 | 17:42 WIB - Redaktur: Tobari - 438


Sumenep, InfoPublik -  Sebanyak 153 mahasiswa diwisuda menjadi sarjana dari disiplin Bidang Keilmuan Pendidikan Bahasa Arab dan Manejemen Pendidikan Islam, dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda VI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Karimiyah, Kabupaten Sumenep, di Gedung Korpri, Kamis (12/10).

Bupati Sumenep Dr KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, kualitas intelektual sudah menjadi potensi awal manusia, karena itu wisudawan STIT Al-Karimiyah merupakan tumpuan kemajuan Sumenep masa mendatang, sehingga harus mampu meng-aktualisasikan berbagai ilmu pengetahuan yang telah didapat selama di STIT Al-Karimiyyah.

“Saya berharap saudara-saudara telah kembali ke masyarakat, jadilah pioner-pioner kemajuan Sumenep,” kata Bupati saat menghadiri Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Karimiyyah Desa Beraji, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Kamis (12/10).

Untuk menjadi pioner kemajuan tidak harus jadi pejabat, tidak harus menjadi tokoh agama, atau tokoh masyarakat. Yang terpenting, ada niat baik dan ikhtiar nyata, untuk mengamalkan ilmu yang saudara dapatkan di almamater ini, untuk kemanfaatan lingkungan sekitar.

Bupati menyatakan, akselerasi pendidikan Islam di Kabupaten Sumenep semakin lama semakin menunjukkan progres menggembirakan. Buktinya, kehadiran berbagai lembaga pendidikan Islam, khususnya lembaga perguruan tinggi yang bertebaran di Kabupaten Sumenep.

Kemajuan pesat tersebut juga didukung oleh komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam pengembangan pendidikan di Sumenep yang berbasis pesantren sejak tahun 2016 lalu.

“Melalui program wajib Diniyah dan Baca Tulis Al-Qur’an bagi sekolah jenjang SD hingga SMA. Sebab, warisan terbesar kepada anak-anak kita tidak lain adalah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama,” tegas Bupati dua periode ini.

Bupati mengungkapkan, umat Islam harus menyiapkan generasi muslim yang unggul dan berkualitas, itu dilakukan agar tidak hanya menjadi penonton di era persaingan global saat ini, maupun di masa mendatang.

Tetaplah optimis, ikhtiar dan tawakkal, karena dalam Islam ke tiganya merupakan satu mata rantai yang tak dapat dipisahkan. Manusia hidup di dunia ini pastilah mempunyai harapan, tanpa harapan manusia tidak mempunyai arti sebagai manusia.

“Ingatlah, bahwa yang membuat kita kuat adalah do'a, yang membuat kita dewasa adalah masalah, yang membuat kita maju adalah usaha keras, dan yang membuat kita hancur adalah putus asa,” kata Bupati.

Sementara itu 3 wisudawan terbaik mendapat bea siswa dari sejumlah per-bankan di Sumenep, setiap wisudawan terbaik memperoleh kucuran dana sebesar Rp5 juta. (Yasik/Esha/Fer/toeb )