Budidaya Perikanan Kali Kasin Jadi Sumber Pendapatan Warga

:


Oleh MC Kota Malang, Kamis, 12 Oktober 2017 | 15:50 WIB - Redaktur: Tobari - 350


Malang, InfoPublik - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni, SH hadir  langsung di Kali Kasin Kelurahan Kauman, Kota Malang, Rabu (11/10), untuk menyaksikan langsung budidaya perikanan yang dimiliki warga setempat dengan sistem keramba.

Warga Kali Kasin ini membudidayakan jenis ikan koi dan tombro yang berkualitas. Tak hanya di tingkat Jawa Timur, tapi ikan milik Kelompok Tani Singa Mandiri ini sudah dikenal di tingkat nasional.

Sri Winarni sengaja datang ke keramba Kasin untuk melihat langsung potensi yang dimiliki warga itu. Hal itu karena masih baru dan menjadi daya tarik bagi dinas tersebut. Selain itu, pihaknya ingin melihat permasalahan secara riil di keramba Kasin untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.

“Keramba Kasin memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Namun banyak juga masalah yang harus dipecahkan,” jelas Sri Winarni.

Dengan datang langsung ke lokasi, Sri Winarni bisa melihat masalah yang dihadapi warga, yakni keramba yang sering kekurangan air karena sistem buka tutup Bendungan Kadalpang, legalitas keramba yang berhubungan dengan perizinan.

“Dalam kunjungan ini kami juga mengajak pihak dari kelurahan, kecamatan di Kota Malang agar bisa mencari jalan keluar yang terbaik,” ajaknya.

Sedangkan Ketua Kelompok Tani Singa Mandiri, Nurwahid, mengaku senang mendapat perhatian dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang. Karena banyaknya masalah yang dihadapi petani keramba selama ini.

“Kami bingung harus mengadu kemana agar bisa mendapat solusi terbaik. Alhamdulillah, hari ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang datang langsung,” ujar Nurwahid, Rabu (11/10).

Nurwahid sudah 17 tahun melakukan budidaya ikan di Kali Kasin. Ia melihat keramba ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Bukan hanya di sektor budidayanya, tetapi juga bisa dikemas menarik menjadi ikon wisata.

“Melihat lokasi keramba Kasin yang dekat dengan pusat kota, maka jika dikemas dengan baik bisa menjadi sektor andalan wisata di Kota Malang,” kata Nurwahid.

Meski memiliki potensi wisata sebagaimana kampung tematik di Kota Malang, Nurwahid mengaku tidak bisa dikembangkan sendiri, butuh bantuan banyak pihak, termasuk dari Pemerintah Kota Malang dalam bentuk kebijakan.

“Contoh kecil adalah, kebijakan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Jika itu bisa dilakukan tentu Kali Kasin bisa bersih dan ikan di keramba tidak mati, katanya. (cah/ram/toeb)