Bupati Wihaji Panen Raya Umbi Jalar Lokal Jenis AC Putih

:


Oleh MC Kabupaten Batang, Selasa, 10 Oktober 2017 | 10:14 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 506


Batang, Infopublik - Bupati Batang Wihaji panen raya umbi jalar lokal jenis AC di Desa Adinuso Kecamatan Reban, Senin (9/10/2017).

Desa Adinuso merupakan sentra pembudidayaan varietas umbijalar lokal jenis AC putih.

Menurut Bupati Wihaji, pengembangan varietas umbijalar jalar jenis AC Putih yang di lakukan masyarakat Desa Adinuso sangat luar biasa, karena secara kultur tanahnya dan ketinggian daerahnya sangat cocok, sehingga dihitung secara nilai ekonomis hasilnya melebihi tanaman padi.

"Kesuksesan masyarakat Desa Adinuso dalam pembudidayaan umbi jalar sudah sesuai dengan sukses histori. Yang ternyata untungnya banyak. Untuk itu harus ditularkan kemasyarakat dan diceritakan sejarah kesuksesannya agar masyarakat lain terpincut untuk ikut sukses," kata Bupati Wihaji.

Ia juga mengatakan, dengan disosialisakan ke masyarakat diharapkan bisa meniru kesuksesannya untuk menanam umbi jalar, karena dengan modal Rp20 juta bisa untung Rp60 juta dalam empat sampai lima bulan maksimal panen.

"Batang memang memilki daerah yang cocok dan potensi dalam pembudidayaan untuk umbi jalar Jenis AC, namun juga tidak semua daerah di Kabupaten Batang cocok untuk tanaman tersebut, hanya bisa ditanam di ketinggian 200 sampai dengan 800 MDPL," kata Wihaji.

Kepala Desa Adinuso yang juga petani umbi jalar mengatakan, Tanaman umbijalar tersebut di ekpsor ke Negara Jepang dan Korea untuk di bikin pasta. Dan melalui Kemitraan kami sejak tahun 2010 sampai sekarang mampu memasok 300 sampai 400 ton per bulan.

"Untuk kemampuan ekspor se-Kabupaten Batang melalui melalui kemitraan saya sampai 300 ton lebih perbulan, namun juga harga naik turun dengan nilai harga terendah Rp1700. Kalau mahal bisa mencapai Rp5000 per kg," kata Wintoro Kades Adinuso.

Dijelaskan juga olehnya bahwa tanaman ubi ular tersebut sangat mudah dalam merawatnya dan secara nilai ekonomisnya bisa mengalahkan tanaman padi. Karena dengan luasan tanah 1 hektare mampu menghasilkan panen mencapai 35 ton. (Edo/Humas/MCBatang)