Perempuan Bisa Jadi Juru Damai Di Masyarakat

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Senin, 9 Oktober 2017 | 17:02 WIB - Redaktur: Tobari - 389


Sumenep, InfoPublik -  Perempuan bisa menjadi ikon perdamaian dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, karena perempuan bisa mengurangi tindakan dan perbuatan anarkis di tengah-tengah masyarakat. 

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, perempuan harus menjadi salah satu ikon perdamaian, karena perempuan jauh dari tindakan radikalisme sehingga bisa mereduksi tindakan anarkisme.

Kaum perempuan saat ini sudah masuk ke berbagai lini, termasuk dalam perencanaan dan pengawasan program termasuk merasakan manfaat program yang sama dengan posisi laki-laki.

“Ketika saya menjadi menteri perempuan menginisiasi kaum perempuan menjadi juru damai, dan perempuan masa kini harus menjadi juru damai apalagi banyak perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan kaum laki-laki,” kata Mensos ketika menghadiri peringatan Hari Perdamaian Internasional, di Ponpes An-Nuqayah Guluk-guluk, Minggu (8/10).

Mensos menyatakan, untuk mewujudkan perempuan menjadi juru damai,  harus meningkatkan kemampuan dirinya, di antaranya pendidikan, manakala sebelumnya belum memiliki ijazah, tentu susah saatnya mengikuti pendidikan kejar paket.

“Selain itu, kaum perempuan juga mengikuti keterampilan agar memiliki keahlian sehingga perempuan menjadi orang terdidik dan terampil guna mendapat pemasukan ekonomi, sekaligus juga meningkatkan bidang kesehatan,”tegasnya

Menyoal keberadaan pesantren terkait dengan kaum perempuan, Mensos mengungkapkan, pesanteren NU termasuk Ponpes An-Nuqayah telah mengajarkan kesamaan hak antara perempuan dan laki-laki.

“Pesantren sebagai lini terdepan penjaga NKRI tapi juga sebagai pagar menjaga keutuhan NKRI seperti Ponpes An-Nuqayah ini yang usianya lebih dari 100 tahun,” katanya. (Yasik/Fer/toeb)