Antisipasi DBD, Dinkes Jatim Gelar Lomba Kader Jumantik

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Jumat, 29 September 2017 | 06:47 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 398


Surabaya Infopublik - Dalam rangka mengantisipasi terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD) dan berkembangnya nyamuk aedes aegypti, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menggelar lomba Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Kepala Seksi P2PM Dinkes Jatim, Siti Murtini mengatakan, dalam mengendalikan DBD diseluruh wilayah Jatim, dibutuhkan kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat khususnya para kader Jumantik.

“Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri dalam mengatasi DBD, butuh kerja sama semua pihak,” kata Murtini disela Lomba Kader Jumanti yang digelar di Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat, Kamis (28/9).

Dikatakannya, enam daerah yang mengikuti lomba tahun ini adalah Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Mojokerto, Kabupaten Ngawi, Kota Madiun dan Surabaya.

“Dari puluhan proposal yang disampaikan ke kami terpilih enam kelompok kader Jumantik, mereka akan bersing menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Sang pemenang nanti, lanjut Murtini akan mendapatkan piagam dan tropy dari Gubernur Jatim. “Penyerahan tropy akan dilaksanakan saat peringatan hari kesehatan nasional tahun ini,” tuturnya.

Dengan semakin banyaknya kader Jumantik diharapkan kasus DBD yang biasa terjadi saat musim hujan bisa dihindari atau minimal berkurang.

“Saya belum tahu pasti jumlahnya namun seluruh daerah di Jatim di tahun mengalami menurunan termasuk Sidoarjo yang menjadi langganan jumlah penderita DBD terbesar,” imbuhnya.
 
Cara Gerakan 3 M Plus

Kementerian Kesehatan RI selalu mengimbau masyarakat melakukan memberantas sarang dan jentik nyamuk. Gerakan mencegah demam berdarah itu meliputi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus.

Pertama yaitu menguras sejumlah tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es. Kedua, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air.

Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Sementara itu, kata Plus maksudnya adalah upaya pencegahan tambahan, diantaranya menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Pencegahan lainnya adalah dengan mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah. Hal ini dimaksudkan agar udara dalam rumah tidak lembab. Kemudian, jangan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat hinggapnya nyamuk. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-hjr)