Menpora: DAO Ajang Pembibitan Atlet Bulutangkis Indonesia

:


Oleh Astra Desita, Sabtu, 23 September 2017 | 22:42 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 356


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah terus mendukung kejuaraan-kejuaraan untuk menjaring bibit-bibit atlet handal masa depan.

Hal itu ditegaskan Menpora Imam Nahrawi didampingi Staf Khusus Bidang Olahraga Taufik Hidayat saat menyaksikan Babak Final Kejuaraan Bulutangkis Daihatsu Astec Open XII 2017 di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Sunter, Jakarta, Sabtu (23/9) petang. DAO 2017 diikuti oleh lebih dari 5000 peserta dari tujuh kota yakni Pekanbaru, Bandar Lampung, Balikpapan, Makassar, Malang, Semarang dan Jakarta juga dari beberapa negara asing. Ketujuh kota ini menjadi bukti konsistensi DAO menjaring para pemain muda Indonesia juga menjaring bibit muda di usia dini mulai usia 11 tahun hingga 19 tahun. "Kami sampaikan selamat atas terselenggaranya DAO ini, ini adalah ajang untuk menjaring bibit dan mencari generasi baru bahkan menjadi ajang untuk mencari olimpian di masa mendatang," ujar Menpora. Menpora menilai Astec Open penting dan cukup strategis karena diikuti dari semua kalangan mulai dari level anak-anak hingga dewasa. "PBSI harus memantau secara detail hasil dari kejuaraan seperti ini karena poin-poin mereka nantinya akan menetukan mereka layak atau tidaknya masuk di Pelatnas PB PBSI," urai Menpora. Pemerintah kata dia, akan terus mendukung kejuaraan-kejuaraan dan turnamen seperti Daihatsu Astec Open 2017 ini. "Pemerintah akan terus mendukung dan support semua open-open atau kejuaraan, turnamen kompetisi dan sebagainya," tuturnya. "Pemuda dan anak muda merupakan pemilik masa depan bangsa untuk itu semangat, optimisme dan keyakinan harus betul-betul ditonjolkan karena kitalah yang akan memberikan kebanggaan negeri ini," kata Menpora bersama dan Kabid Binpres PB PBSI Susi Susanti. Sementara itu Ketua Panitia Daihatsu Astec Open (DAO) Alan Budikusuma berharap ajang ini bisa membantu PBSI dalam menjaring dan membina bibit unggul bulu tangkis dari berbagai kota, menjadi pemain andalan Indonesia dan menjadi juara dunia. "Selama ini pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah masih sangat kurang, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua pihak termasuk swasta untuk membina atlet-atlet berbakat dari berbagai daerah," ujar Alan.