Gempa Vulkanik Gunung Agung Terus Terjadi, 9.421 Jiwa Mengungsi

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 22 September 2017 | 17:57 WIB - Redaktur: Juli - 397


Jakarta, InfoPublik - Adanya gempa vulkanik Gunung Agung di Bali yang terus menerus berlangsung menyebabkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri ke berbagai tempat yang aman.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengungkapkan berdasarkan data sementara yang dihimpun BNPB Provinsi Bali hingga Jumat (22/9) pukul 13.00 WIB terdapat 9.421 jiwa warga yang mengungsi.

"Mereka adalah warga desa yang tinggal di dalam radius 6 kilometer dan 7,5 kilometer di sektor utara, tenggara, selatan-baratdaya dari puncak Gunung Agung seperti yang direkomendasikan PVMBG. Masyarakat mengungsi karena pengalaman masa lalu saat Gunung Agung akan meletus tahun 1963 yaitu banyaknya gempa-gempa yang dirasakan," kata Sutopo.

Pengungsi tersebar di 50 titik pengungsi di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Buleleng. Pengungsi di Kabupaten Karangasem terdapat 7.018 jiwa yang tersebar di 40 titik pengungsian, di Kabupaten Buleleng ada 1.722 jiwa pengungsi di 8 titik, dan di Kabupaten Klungkung terdapat 601 jiwa pengungsi di 2 titik.

Data pengungsi terus bergerak karena adanya masyarakat yang mengungsi dari tempat tinggalnya. Pengungsi ditempatkan di gedung olahraga, balai desa, banjar dan lainnya. Ada juga yang tinggal di kerabatnya. Bantuan terus disalurkan kepada pengungsi.

Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi terus dikirimkan dan ditambah, seperti permakanan, air bersih, sanitasi, MCK, selimut, matras, layanan kesehatan dan lainnya. Dihimbau kepada masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disalurkan melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, yang beralamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis.

Sutopo menambahkan, Jumat (22/9) sore ini, Kepala BNPB dan Menteri ESDM akan tiba di Bali untuk melakukan koordinasi dengan Pemda Bali. Menteri ESDM didampingi pejabat Kementerian ESDM termasuk Mbah Surono (pakar gunungapi) akan mengunjungi Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang.

Kepala BNPB bersama pejabat BNPB akan mendampingi BPBD baik dalam bidang teknis, logistik, pendanaan dan tertib administrasi. Posko pendampingan nasional segera dibentuk untuk memperkuat BPBD. "BNPB akan mengkoordinir potensi nasional untuk memberikan bantuan kepada pemda dan masyarakat," papar Sutopo.

Pengamatan aktivitas vulkanik gunung api terus diintensifkan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang sekaligus waspada. Jangan terpancing informasi yang menyesatkan.

Sementara terkait foto gunung meletus dan hujan abu yang banyak beredar di sosial media adalah letusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara, dan bukan Gunung Agung.

"Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus. Pemerintah akan terus menyampaikan peringatan dini dan informasi yang akurat kepada masyarakat," pungkas Sutopo.