Walikota Perintahkan Pembangunan Perumahan Nurwita Kreo Residence Disegel

:


Oleh MC Kota Tangerang, Senin, 11 September 2017 | 18:45 WIB - Redaktur: Tobari - 971


Tangerang, InfoPublik – Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah memerintahkan Satpol PP untuk menyegel proyek pembangunan komplek perumahan Nurwita Kreo Residence.

Penyegelan tersebut dilakukan karena PT. Witamana Berkat Jaya, selaku developer komplek perumahan yang ada di Cipadu itu, belum melengkapi ijin pembangunan perumahan tersebut.

"Ini ijinnya sudah keluar belum?,” tanya Walikota kepada Wilson Direktur PT. Witamana Berkat Jaya. "Kalau belum ada kenapa bapak bangun?," kata walikota.

Walikota yang memang kebetulan sedang meninjau lokasi genangan yang ada di Komplek Taman Cipulir Estate, terlihat geram melihat pengembang membangun komplek perumahan tanpa mengikuti prosedur yang ada, terlebih wilayah tersebut sering terjadi banjir. Developer harusnya bisa memberikan solusi buat lingkungan sekitar.

"Selama rekomendasi kita untuk membangun tanggul dan saluran air belum dilaksanakan jangan keluarkan ijin," perintah Walikota kepada Kepala BPMPTSP Karsidi yang juga ikut mendampingi Walikota.

Sebelum ke lokasi komplek Nurwita Residence, Walikota bersama dengan Kepala Dinas PU Nana Trisyana dan Kepala BPMPTSP meninjau perumahan Taman Cipulir Estate. Di komplek perumahan tersebut, Walikota meninjau lokasi yang dilaporkan warga sering mengalami genangan.

Sambil menyusuri saluran pembuangan dari perumahan, Walikota mengecek langsung kondisi saluran air di komplek tersebut yang memang sudah mengalami pendangkalan. Penyebabnya memang karena saluran air tidak mampu menampung debit air yang ada, terlebih lokasinya kan agak cekung.

Makanya kita coba kurangi debit air yang masuk dengan membuat sumur-sumur resapan, selain tentunya kita juga lakukan pelebaran saluran air.

Nanti kita juga akan bangun tandon air di taman perumahan, sehingga air hujan diharapakan tidak lagi  tergenang di jalan, dan fungsi taman juga tetap ada karena nanti digalinya cukup semeter terus ditanami rumput.

"Ini buat bikin sistem antrian air di komplek tersebut sebelum masuk ke saluran pembuangan," paparnya.

Selepas dari wilayah Larangan, Walikota selanjutnya menuju daerah Lembang Ciledug untuk meninjau pengerukan lumpur di Kali Irigasi Lembang. Kali irigasi yang berada di belakang Pasar Lembang terlihat mengalami pendangkalan akibat dari buangan limbah rumah tangga dan pasar.

Walikota menyampaikan persoalan banjir dan penangananya memerlukan keterlibatan dari semua pihak, termasuk juga kerjasama antar wilayah. "Kita ini ada di daerah perlintasan, airnya ada yang dari Tangsel, dari DKI kembali lagi ke DKI," katanya.

Perlu partisipasi masyarakat dengan membangun sumur-sumur resapan dan itu yang sedang kita persiapan dengan LH membuat kampung Iklim Bebas Banjir. “Tadi berdasarkan kajian sementara butuh delapan titik dengan luas 6 hektare untuk membuat tandon air di wilayah Larangan saja," kata Walikota.

Makanya kita masif saja untuk anggarkan alat berat buat normalisasi, minimal ini bisa memberikan solusi tapi yang lebih penting partisipasi masyarakat. (MC Kota Tangerang/toeb)