Ribuan Pelajar dan Masyarakat Ramaikan Acara Puncak Haornas 2017

:


Oleh Irvina Falah, Minggu, 10 September 2017 | 21:24 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 390


Magelang, InfoPublik - Olahraga Menyatukan Kita sebagai tema besar yang diusung pada Haornas 2017 benar-benar terlihat pada peringatan puncak Haornas tahun ini yang diselenggarakan di Stadion Moh Subroto, Sabtu (9/9) sore. Menpora Imam Nahrawi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa Gubernur dari daerah lain hingga pejabat kota Magelang menjadi saksi sejarah puncak peringatan yang dihadiri ribuan pelajar dan masyarakat Kota Magelang.

Beberapa rangkaian acara puncak Haornas kali ini begitu meriah dan luar biasa. Sejak tiba di stadion dengan sepeda, Menpora langsung berkeliling menaiki sepeda untuk menyapa para ribuan penonton yang duduk di tribun dengan membentangkan kertas berwarna merah dan putih. Lambaian tangan Menpora mendapat sambutan yang luar biasa. Selain itu ada beberapa rangkaian acara yang menarik seperti penyatuan kembali tanah dan air, tarian kolosal Haornas, bahkan Menpora ikut naik panggung menyanyikan lagu olahraga. 

Pada awal sambutannya Menpora menceritakan salah satu peristiwa bagaimana olahraga menyatukan kita. "Suatu ketika saya berkunjung ke salah satu desa di kota Ambon, Maluku yang bernama Tulehu. Desa ini sebelumnya tidak banyak yang mengenal, selain posisinya yang jauh dari ibu kota, kehidupan sosial dan budayanya juga sangatlah rentan. Namun ada seorang pemuda yang juga mantan pemain sepakbola yang bernama Sani Tawainella dengan spirit nasionalismenya berhasil desa ini menjadi percontohan nasional dengan meramu tim sepakbola U-15 Maluku dari lintas agama dan berhasil menjadi juara nasional tahun 2006. Keberhasilan Sani telah merubah cara pandang masyarakat setempat dalam melihat perbedaan agama, suku dan juga ras," kata Menpora dengan penuh semangat sambil memanggil Sani untuk naik ke atas panggung. 

"Hal serupa juga saya rasakan ketika menyambut pemain ganda campuran bulutangkis kita Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade Brasil. Mereka adalah presebtasi pasangan yang bhineka tunggal ika, beda etnis dan beda agama tapi melalui olahraga mereka disatukan dan berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia," katanya.

Masih menurut Menpora, potensi olahraga menyatukan perbedaan itu juga disadari oleh The Founding Father kita Bung Karno ketika menerima Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 tahun 1962. Meski ditengah situasi ekonomi yang serba terbatas Bung Karno tetap berani mengambil pilihan itu. Melalui Asian Games, Bung Karno berharap perbedaan pandangan politik antar kelompok bisa disatukan kembali. "Dan Alhamdulillah niat tulus Bung Karno berhasil," tegas Menpora. 

"Selain menjadi alat pemersatu, olahraga juga menjadi alat perjuangan untuk menaikkan harkat dan martabat sebuah bangsa. Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada para atlet yang selama ini sudah berjuang sekuat tenaga mengharumkan nama bangsa ini dan telah menjadi pahlawan olahraha Indonesia. Kami pemerintah mengapresiasi cucuran keringat dan air mata kalian semua dan sudah menyiapkan penghargaan terbaik pada kalian semua. Kepada atlet-atlet muda tak perlu berkecil hati, dibawah bimbingan Presiden Joko Widodo berolahraga memiliki masa depan yang sangat cerah," kata Menpora penuh semangat.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada Menpora yang sudah menyelenggarakan Haornas di Magelang tahun ini. "Ini peringatan Haornas yang luar biasa. Terima kasih Kemenpora, Menpora dan jajaran pejabat kota Magelang yang sudah menyelenggarakan acara ini dengan meriah," kata Ganjar. 

Kemenpora.go.id