Karawo Mendunia, Branding Pariwisata Gorontalo

:


Oleh MC Prov Gorontalo, Minggu, 10 September 2017 | 20:03 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 292


Gorontalo, Infopublik – Pemerintah Provinsi Gorontalo mengangkat Karawo, pakaian sulaman khas Gorontalo, untuk pariwisata Gorontalo mendunia.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, pada dialog interaktif Gorontalo Karawo Run 2017 dan pembangunan pariwisata Gorontalo mendunia, yang digelar di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (9/9).

“Secara rutin kita menggelar berbagai event yang mengangkat Karawo, seperti Festival Karawo dan Gorontalo Karawo Run. Kita ingin Karawo mendunia, pariwisata Gorontalo juga mendunia,” ujar Idris.

Untuk bisa mendunia, Idris mengutarakan pentingnya melakukan inovasi, kreasi, dan terobosan dalam membuat motif dan design Karawo, sehingga bisa bersaing dengan fashion-fashion modern lainnya.

Ditambahkannya, mendunianya Karawo merupakan upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui sektor UMKM.

“Jika Karawo mendunia, dampaknya tentu bisa dirasakan oleh kurang lebih 3.900 pengrajin Karawo. Pendapatan mereka pasti akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi Gorontalo pun akan lebih baik,” imbuhnya.

Untuk mendukung Karawo mendunia, Asisten Pemerintahan Provinsi Gorontalo, Anis Naki, yang turut menjadi salah satu narasumber pada dialog itu memaparkan, perlunya peran dan partisipasi seluruh masyarakat. Kebanggaan terhadap Karawo, harus diwujudnyatakan dengan mengenakan pakaian Karawo dalam keseharian masyarakat.

“Kita ingin mendorong rasa cinta masyarakat terhadap Karawo dengan mengenakannya dalam berbagai aktivitas,” ujar Anis.

Sementara itu pelaksana tugas Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo, Resma Kabakoran menjelaskan, pihaknya akan mengangkat Karawo melalui program ekonomi kreatif.

“Langkah awal yang kita lakukan adalah menjadikan Karawo sebagai Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Provinsi Gorontalo. Sebelumnya memang sudah ada, tapi hanya untuk perorangan, dan saat itu kita sudah urus ke Kemenkum HAM untuk mendapatkan HaKI atas nama Provinsi Gorontalo,” pungkasnya. (mcprovgorontalo/humas/haris)